2014, Pertumbuhan Ekonomi Bisa di Atas 6 Persen

Reporter

Jumat, 16 Agustus 2013 11:23 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance Ahmad Erani Yustika menilai target pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen pada 2014 seperti yang diperkirakan pemerintah masih realistis. Sebab ada sejumlah faktor pendukung seperti beban subsidi bahan bakar minyak yang berkurang, tidak adanya kenaikan tarif listrik, dan investasi yang diperkirakan kembali meningkat.

“Pertumbuhan paling realistis yakni 6,3-6,4 persen,” kata dia kepada Tempo, Jumat 16 Agustus 2013.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,4-6,9 persen. Namun kalangan pengusaha menilai target itu terlalu tinggi karena masih lesunya perekonomian global. Para pengusaha ragu tahun depan terjadi pemulihan ekonomi, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi pertumbuhan ekonomi berkisar pada 5,5-5,7 persen.

Menurut Ahmad Indonesia masih menghadapi sejumlah masalah pada 2014. Daya saing produk nasional serta belum pulihnya perekonomian global sehingga menekan harga komoditas bisa menghambat pertumbuhan ekonomi. "Masalah dalam ekspor bisa menghambat pertumbuhan ekonomi."

Ahmad memperkirakan pada 2014 harga komoditas pertanian akan kembali naik. Dengan demikian, pendapatan dari komoditas tersebut bisa lebih besar dari 2013. Adapun dampak larangan ekspor bahan tambang mentah, menurut dia, tidak mempengaruhi pemasukan dari sektor mineral. “Pelarangan tersebut sudah tepat, karena bisa menguntungkan dalam jangka panjang," ujarnya.

Pemerintah dapat mencuri peluang pertumbuhan ekonomi dari efektivitas penyerapan APBN. Namun, Ahmad khawatir Pemilu 2014 bisa mengganggu jalannya pemerintahan dan menghambat penyerapan anggaran.

PRAGA UTAMA



Terpopuler


Kata Sekjen ESDM Soal Suap Rudi untuk Jero Wacik
Media Asing Ramai Beritakan Suap Rudi Rubiandini

Haryono Umar Tak Kaget Rudi Rubiandini Ditangkap

Mandiri Cairkan Uang Suap Rudi, PPATK Belum Tahu

Ini Laporan Kekayaan Rudi Rubiandini

Hal Paling Ganjil Sebelum Sisca Yofie Tewas



Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

11 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

14 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya