Penerimaan Bea Masuk Tak Capai Target  

Selasa, 13 Agustus 2013 08:20 WIB

Sejumlah minuman keras ilegal di kantor Bea Cukai wilayah Jakarta (14/7/). Dirjen Bea dan Cukai berhasil mencegah masuknya miras ilegal senilai Rp 6,6 miliar selama semester I-2009 di wilayah DKI Jakarta saja. Foto: ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Susiwijono Moegiarso, mengatakan bahwa penerimaan bea masuk sampai dengan semester I 2013 masih sebesar Rp 17, 3 triliun. Jumlah ini hanya mencapai 56,36 persen dari target yang ditetapkan.


"Penerimaan bea masuk di semester II akan sulit mencapai target," kata Susiwijono melalui keterangan tertulis, Senin, 12 Agustus 2013 malam.


Susiwijono menuturkan kecilnya penerimaan bea masuk disebabkan penurunan nilai impor sebesar 2,16 persen atau senilai US$ 94,36 miliar.
Impor nonmigas pada Juni 2013 month-to-month tercatat turun US$ 12,06 miliar atau 8,82 persen dibandingkan dengan Mei 2013.



Untuk itu, kata Susiwijono, perlu adanya optimalisasi penerimaan bea masuk kendati beberapa ekonom memprediksi volume perdagangan dunia akan meningkat di semester II.



Susiwijono berharap impor dan penerimaan bea masuk dapat tumbuh pada semester II meskipun data Badan Pusat Statistik menyebut pertumbuhan pada kuarter kedua hanya sebesar 5,81 persen. Untuk itu, target penerimaan bea masuk di APBN-P 2013 dinaikkan cukup tinggi sebesar 14,10 persen atau nominalnya naik Rp 3,8 triliun yang harus dicapai pada paruh kedua 2013.



Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea Cukai menaikkan target penerimaan sebesar 1,62 persen atau Rp 2,44 triliun pada pos Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan APBN-P 2013. Pada APBN 2013, total penerimaan mencapai Rp 150 triliun sementara dalam APBN-P, target penerimaan menjadi Rp 153 triliun.



Dalam target penerimaan yang baru, terjadi perubahan komposisi dan alokasi. Penerimaan cukai yang tadinya mencapai 61 persen dari total penerimaan Dirjen Bea Cukai atau sebesar Rp 92 triliun, naik menjadi 63 persen atau menjadi Rp 104 triliun. Target penerimaan bea keluar dari APBN-P turun sebesar 44,4 persen, dari Rp 31,7 triliun menjadi Rp 17, 6 triliun.



Target penerimaan bea masuk APBN-P naik sebesar 14 persen atau Rp 3,8 triliun dari Rp 27 triliun menjadi Rp 30,8 triliun sementara target penerimaan cukai naik sebesar 13,8 persen atau Rp 12,7 triliun dari Rp 92 triliun menjadi Rp 104 triliun.



LINDA HAIRANI | ANANDA TERESIA



Berita terkait

Mengenal Perbedaan Bea Cukai, Tugas, dan Fungsinya

21 September 2023

Mengenal Perbedaan Bea Cukai, Tugas, dan Fungsinya

Bea cukai adalah pungutan atas barang yang memiliki karakteristik tertentu. Berikut ulasan mengenai tugas hingga fungsinya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Segera Lancarkan Reformasi Jilid II Kemenkeu, Siapa yang Disasar?

5 Maret 2023

Sri Mulyani Segera Lancarkan Reformasi Jilid II Kemenkeu, Siapa yang Disasar?

Sepuluh orang pegiat antikorupsi diundang Menkeu Sri Mulyani. LHKPN, Direktorat Jenderal Pajak, dan Direktorat Jenderal Bea Cukai jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Izin Impor Alkes Corona Dialihkan ke BNPB, Begini Prosedurnya

23 Maret 2020

Izin Impor Alkes Corona Dialihkan ke BNPB, Begini Prosedurnya

Izin impor alat-alat medis untuk penanganan virus corona diproses satu pintu melalui BNPB.

Baca Selengkapnya

Ingin Bawa Barang dari Luar Negeri? Ini Panduan dari Bea Cukai

7 Desember 2019

Ingin Bawa Barang dari Luar Negeri? Ini Panduan dari Bea Cukai

Pembelian barang dari luar negeri dan dibawa kembali ke Indonesia merupakan aktivitas impor dan wajib menaati aturan salah satunya dari bea cukai.

Baca Selengkapnya

Selain Tekstil,Impor Aluminium Foil Juga Kena Bea Masuk Safeguard

4 November 2019

Selain Tekstil,Impor Aluminium Foil Juga Kena Bea Masuk Safeguard

Pemerintah kini mengenakan bea masuk safeguard untuk impor aluminium foil.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tertibkan Pusat Logistik Berikat

14 Oktober 2019

Pemerintah Tertibkan Pusat Logistik Berikat

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah melakukan upaya penertiban terhadap Pusat Logistik Berikat (PLB) dan non-PLB

Baca Selengkapnya

iPhone 11, Barang Favorit yang Paling Banyak Dibawa Jastiper

28 September 2019

iPhone 11, Barang Favorit yang Paling Banyak Dibawa Jastiper

iPhone 11 merupakan produk impor favorit yang paling banyak dititip beli lewat jasa jastiper.

Baca Selengkapnya

Tak Bayar Bea Masuk dan Pajak, Jastiper Biasa Datang dari Sini...

27 September 2019

Tak Bayar Bea Masuk dan Pajak, Jastiper Biasa Datang dari Sini...

Memesan barang dengan jasa titip lewat jastiper biasanya lebih murah karena mereka tak membayar bea masuk dan cukai sesuai ketentuan.

Baca Selengkapnya

Pergoki 422 Jastiper, Bea Cukai Selamatkan Hak Negara Rp 4 M

27 September 2019

Pergoki 422 Jastiper, Bea Cukai Selamatkan Hak Negara Rp 4 M

Sampai September 2019, aparat Bea Cukai di Bandara Soekarno-Hatta berhasil memergoki 422 jastiper yang melanggar ketentuan.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Siapkan Berbagai Strategi Penuhi Target Penerimaan Tahun 2019

26 September 2019

Bea Cukai Siapkan Berbagai Strategi Penuhi Target Penerimaan Tahun 2019

Bea Cukai menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat menjalankan salah satu fungsinya sebagai revenue collector. Hal ini dianggap sebagai extra effort untuk mengoptimalkan penerimaan.

Baca Selengkapnya