Pelaku Usaha Pesimistis Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Reporter

Jumat, 2 Agustus 2013 19:14 WIB

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofyan Wanandi saat konfrensi press setelah mengadakan diskusi dengan tema "Indonesia tumbuh dalam lingkungan global yang lebih rentan" di gedung BKPM, Jakarta, (12/7). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta-- Pelaku usaha pesimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai 6 persen. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya berkisar 5,7-5,8 persen. "Ttidak mungkin bisa tumbuh di atas 6 persen, kemungkinan di bawah itu," katanya pada acara buka puasa Kadin di Jakarta, Jumat 2 Agustus 2013.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi sulit menembus angka 6 persen karena masalah yang dihadapi Indonesia saat ini adalah defisit neraca pembayaran. "Masalah defisit neraca pembayaran bukan main. Harus dijaga karena dikhawatirkan bisa kena fiskal defisit tahun depan," katanya.

Apindo menilai pemerintah harus segera menciutkan anggaran belanja negara karena penerimaan negara saat ini lebih kecil daripada pengeluaran negara. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga kesehatan fiskal, Sofjan mengatakan Indonesia harus mengurangi impor beberapa produk yang bukan merupakan kebutuhan vital. "Mobil-mobil mewah itu tidak usah impor karena bukan kebutuhan vital," katanya.

Selain mobil mewah, Sofjan juga menyoroti pembelian pesawat yang mencapai ratusan unit. Menurut dia, pembelian pesawat yang transaksi pembayarannya dalam dolar bisa memberatkan anggaran. "Bila diterima dalam rupiah, nanti siapa yang mau membayar," katanya.

Dia menilai pemerintah harus sangat berhati-hati karena rupiah yang terus melemah. "Menaikkan ekspor tidak mungkin, commodity price naik semua. Satu-satunya cara ya mengurangi impor," katanya.

Apindo menilai jika Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7-5,8 persen maka pencapaian tersebut sudah sungguh baik. Sofjan menegaskan yang terpenting harus dilakukan pemerintah adalah menurunkan high-cost economy dan mengurangi pembelanjaan yang berlebihan.

ANANDA TERESIA


Berita Terpopuler

Ini Aliran Duit Dalam Rekening Ahok
Aksi Gagah Supir Transjakarta Tegur Penyerobot
Roy Marten: Jokowi Pegang Indonesia, Ahok Jakarta
Tak Hanya PKL, Ahok Siap Senggol Konglomerat
Hore, BBM untuk Android dan iOS Mulai Tersedia
Ahok: Oh, Jokowi Layak Jadi Capres!


Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

11 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

14 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya