Pertumbuhan Ekonomi 2014 Dipatok 6,4-6,9 Persen

Reporter

Senin, 29 Juli 2013 19:50 WIB

Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok terlihat dari ketinggian, Jakarta, Kamis (21/2). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengatakan, pemerintah harus menetapkan target yang realistis dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014. Menurut dia, beberapa target seperti pertumbuhan ekonomi dan lifting minyak akan menggunakan batas bawah.


"Pertumbuhan targetnya 6,4-6,9 persen. Tapi kami melihat ada di batas bawah, yaitu 6,4 persen," kata Chatib di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 29 Juli 2013. Dia mengatakan kontribusi terbesar pertumbuhan masih bersumber dari konsumsi rumah tangga.

Selain pertumbuhan, pemerintah juga menargetkan lifting minyak pada batas terendah agar memungkinkan untuk tercapai. Pada tahun depan, target lifting hanya dipatok 870 ribu barel per hari. Sementara untuk nilai tukar dipatok Rp 9750 per dollar. "Pokoknya asumsi kami buat konservatif sekali. Lifting paling rendah, harga minyak kami buat tinggi," kata Chatib.

Menurut dia, meskipun bersikap realistis, dia mengatakan pemerintah akan berusaha agar pertumbuhan bisa tetap di atas 6 persen. Chatib mengatakan pendapatan negara akan digenjot dan defisit dipatok 1,49 persen. "Rasio utang terhadap GDP akan turun menjadi 22,3 persen."


elain itu, dalam RAPBN 2014 pemerintah juga mendapat ruang fiskal (fiscal space) sebanyak Rp18,4 triliun. Dari jumlah itu, Rp13 triliun dialokasikan untuk program infrastruktur. "Sisanya untuk SJSN, social safety net seperti raskin, dan BSM. Selain itu juga untuk program konversi energi dan transportasi publik," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa di atas 6 persen pada tahun depan. Menurut dia, adanya fiscal space akan cukup membantu mendongkrak pertumbuhan dan dapat membuka lapangan kerja yang cukup besar.


"Pertumbuhan memang ke batas bawah. Tapi fiscal space akan memberikan kontribusi sekitar 0,2 persen untuk pertumbuhan dan dapat membuka kesempatan kerja baru sekitar 157 ribu," kata Armida. Dia mengatakan fiscal space tersebut merupakan hasil dari kebijakan kenaikkan harga BBM.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

1 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

4 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

5 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

6 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

6 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

6 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

6 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

8 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

9 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya