Pengusaha Pesimistis Ekonomi Tumbuh 6,5 Persen

Selasa, 6 November 2012 13:16 WIB

Suasana kawasan bisnis ibukota dilihat dari kawasan Senayan, Jakarta, Senin (15/10). ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Ketua Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Chris Kanter memprediksi pemerintah akan kesulitan mencapai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen pada akhir tahun ini. "Jika melihat pertumbuhan ekonomi pada kuartal-kuartal sebelumnya, sangat berat mengejar angka 6,5 persen itu," kata Chris saat dihubungi Selasa, 6 November 2012.

Dari data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diukur dari kenaikan produk domestik bruto, pada kuartal I tumbuh sebesar 6,3 persen, dan pada kuartal II naik menjadi 6,4 persen. Namun, pada kuartal III, angka itu turun menjadi 6,17 persen.

"Jika menginginkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen tercapai, pada kuartal IV, pertumbuhan ekonomi kita harus lebih dari 6,7 persen," kata Chris. Hal itu, menurut dia, bukan pekerjaan yang enteng. Sebab, selisih angkanya terlalu jauh serta ditambah kondisi ekonomi global yang tidak dapat diprediksi kesehatannya. Akibatnya, pasar ekspor nasional juga sulit tumbuh.

Dalam pemaparan BPS kemarin, perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional memang didorong oleh menurunnya kinerja ekspor. Ekonomi nasional pada tiga pasar utama ekspor Indonesia, yaitu Cina, Jepang, dan Amerika, terganggu karena terkena dampak kondisi ekonomi global.

"Jadi sebenarnya pemerintah dan pengusaha tidak bisa disalahkan atas perlambatan ekonomi ini, mengingat sifat krisis global yang kemungkinan besar akan berlangsung bertahun-tahun," kata Chris. Terlebih lagi, pemerintah juga sudah mencoba mendiversifikasi pasar ekspor ke negara tujuan baru, seperti Asia dan Amerika Latin.

Namun hasil diversifikasi itu ia katakan belum terasa dalam waktu dekat karena usaha membuka pasar ekspor baru terlihat efeknya sekitar 2-3 ke depan. "Mudah-mudahan pasar baru yang sedang dirintis pemerintah akan mengisi gap pasar ekspor lama yang sedang terkena krisis global," kata dia.

Pengusaha juga tidak menyalahkan pemerintah yang membuat target ekonomi terlampau muluk hingga 6,5 persen di tengah kondisi ekonomi global yang terus memburuk dan sulit diprediksi. Sebab, Indonesia memang dapat dikatakan sebagai negara dengan ketahanan krisis global paling baik di dunia karena konsumsi domestik dan ekspornya berimbang.

"Hanya, sebaiknya pemerintah aware dengan para pengusaha," kata Chris. Ia meminta pemerintah tidak membuat kebijakan yang malah membuat dunia usaha semakin berat menghadapi krisis global, semisal menaikkan tarif dasar listrik bagi pelanggan tarif atas yang kebanyakan pengusaha. Ditambah lagi ada kebijakan menaikkan upah minimum sampai 30-50 persen. Hal itu, kata dia, hanya mempersulit pasar domestik berkembang.

RAFIKA AULIA

Berita Terpopuler:

Ini Nama Dua Anggota DPR yang Disebut Dahlan

Instruksi Jokowi di Tanah Tinggi Jalan Sebagian

Alasan Dahlan Tak Laporkan Peminta Upeti ke KPK

Sofyan Djalil Dukung Sekaligus Sindir Dahlan

Jika Enam Ruas Tol Jadi Dibangun, Jokowi Digugat

Berita terkait

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

3 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

3 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

4 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

6 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

13 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya