TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 sebenarnya bisa mencapai 7 persen jika pemerintah mengoptimalkan sektor informal yang ada.
Tahun depan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Tapi, Destry memperkirakan, yang bisa dicapai pemerintah hingga akhir 2013 depan hanyalah sebesar 6,5 persen tanpa optimalisasi sektor informal.
Ia menjabarkan, berdasar data yang ada, pertumbuhan pekerja di sektor formal di Indonesia sudah cukup tinggi. "Tetapi yang bekerja di sektor informal dan belum tercatat juga masih besar. Ruang ini harus kita optimalkan," kata dia, Kamis, 13 September 2012.
Menurut dia, masyarakat Indonesia yang bekerja di sektor informal saat ini mencapai 30 persen dari total gross domestic product (GDP) yang mencapai Rp 8.000 triliun. Artinya, ada potensi sebanyak Rp 2.400 triliun yang belum dioptimalkan oleh pemerintah.
Potensi tersebut harusnya diarahkan ke sektor formal agar tercatat dan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Jika dimasukkan ke sektor formal, terdapat kontribusi sebesar 0,5 persen untuk angka pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Belum lagi adanya bonus demografi untuk Indonesia, di mana ada perkiraan penduduk usia produktif di negeri ini masih akan dominan hingga 2030 mendatang. Penduduk usia produktif Indonesia mencapai sekitar 64 persen dari total penduduk.
Selain itu, ada beberapa faktor kunci lainnya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. Di antaranya faktor kondisi global yang diperkirakan masih belum pasti situasi ekonominya, harga komoditas global yang diperkirakan masih stabil, konsumsi domestik, kondisi finansial yang diperkirakan masih labil, nilai tukar rupiah yang terus menurun akibat daya tekan yang tinggi dari luar, serta pengembangan infrastruktur.
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
9 hari lalu
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.