TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pusat Statistik mendesak pemerintah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan tidak hanya mengandalkan sektor konsumsi. Tujuannya untuk memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Salah satunya dengan memperbanyak investasi yang menyerap lapangan kerja, bukan padat modal.
"Tapi pertumbuhan ekonomi juga tidak menjamin IPM bagus. Ada negara dengan pertumbuhan ekonomi biasa saja, tapi IPM tinggi," ujar Kecuk Suhariyanto, Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik BPS, Kamis, 15 Desember 2011.
Badan Pusat Statistik mencatat Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 72,27 atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 71,76. Namun, untuk angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah serta daya beli masyarakat peningkatannya masih lamban dibandingkan melek huruf. "Peningkatan angka harapan hidup baru akan dirasakan lima tahun mendatang."
Kecuk mengatakan pemerintah harus mendorong peningkatan sektor tenaga kerja pada sektor pertanian, industri, atau sektor riil. Serta melakukan diversifikasi sektor pertanian agar menyerap tenaga kerja yang banyak. Selama ini, sektor pertanian dipengaruhi oleh iklim. "Kadang bagus, kadang turun. Kita perlu diversifikasi produk lain agar lebih bagus," ujarnya.
Dia yakin, produktivitas sektor yang menyerap tenaga kerja banyak perlu digenjot. Jika itu dapat dilakukan maka IPM akan meningkat tajam. Perserikatan Bangsa-Bangsa Indeks Pembangunan Manusia Indonesia berada pada angka 0,617 dan menempati peringkat 124 dari 187 negara. Sedangkan IPM Asia Timur dan Pasifik sebagai peringkat regional meningkat dari 0,428 di 1980 menjadi 0.671 saat ini, sehingga menempatkan Indonesia di bawah rata-rata regional.
IPM 2011 mencakup 187 negara dan wilayah dengan catatan jumlah negara ini naik dari 169 pada 2010 lalu yang mencerminkan sebagai peningkatan ketersediaan data untuk banyak negara-negara kepulauan kecil di Karibia dan Pasifik.
ALWAN RIDHA RAMDANI
Berita terkait
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
1 hari lalu
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca SelengkapnyaHadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja
3 hari lalu
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
3 hari lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global
7 hari lalu
Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.
Baca SelengkapnyaPasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter
8 hari lalu
BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024
8 hari lalu
Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.
Baca SelengkapnyaRektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel
9 hari lalu
Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.
Baca SelengkapnyaDi Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan
11 hari lalu
Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen
11 hari lalu
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaEkonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
14 hari lalu
Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.
Baca Selengkapnya