Ulah Boikot Banggar DPR Ganjal Pertumbuhan Ekonomi  

Reporter

Editor

Jumat, 23 September 2011 14:09 WIB

Hatta Rajasa. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan tak ada alasan bagi Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat untuk menunda pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012. "Tak ada badai, tidak ada topan (rapat ditunda). Ini harus dijelaskan pada publik dan pasar," ujarnya di Jakarta, Jumat, 23 September 2011.

Pembahasan APBN harus tetap selesai pada Oktober mendatang sebelum Dewan melaksanakan reses. Walau ada ruang untuk pemerintah menggunakan anggaran tahun sebelumnya, itu tidak mendorong pertumbuhan ekonomi. Soalnya, volume anggaran tahun ini berbeda dengan tahun depan, yakni naik dari Rp 1.200 triliun menjadi Rp 1.400 triliun.

Menurut Hatta, menggunakan anggaran tahun lalu hanya untuk keadaan tertentu saja. Ia meminta Dewan memisahkan proses hukum yang berjalan dengan proses ketatanegaraan yang berlangsung dalam pembahasan anggaran. "Karena itu juga undang undang," katanya. "Saya optimis Dewan bisa menyelesaikan hal tersebut. Mereka hanya ingin meminta prosedur."

Hatta menegaskan sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional, ia sudah memerintahkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat di DPR Fraksi Partai Amanat Nasional untuk tidak ikut-ikutan memboikot pembahasan Rancangan APBN 2012. "Ya, mereka harus juga membahasnya."

Rapat internal Badan Anggaran memutuskan untuk mengurungkan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012, yang sedianya digelar bersama pemerintah pada 21-26 September. "Tak ada pembahasan sampai ada klarifikasi dari KPK, seperti apa pembahasan yang sesuai undang-undang," kata Dolfi O.F.P., anggota dari PDI Perjuangan.

Penundaan pembahasan merupakan buntut dari pemeriksaan KPK terhadap empat pemimpin Badan Anggaran. Mereka diperiksa dalam penyidikan kasus korupsi proyek wisma atlet dan proyek infrastruktur transmigrasi yang terindikasi memiliki ketidakberesan manajemen pembahasan anggaran di DPR.

ALWAN RIDHA RAMDANI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

12 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

15 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya