Inflasi Aman, Pemerintah Belum Boleh Tenang

Reporter

Editor

Selasa, 3 Mei 2011 10:01 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance Indonesia (INDEF) Ahmad Erani Yustika menyebutkan pemerintah harus menjaga kewaspadaan terhadap keadaan eknomi. Meski April deflasi, pada Juni dan Juli diperkirakan inflasi bakal meningkat tajam.

Badan Pusat Statistik mencatat selama April angka inflasi minus hingga 0,31 persen. Meski begitu, Ahmad Erani menyebut pemerintah harus terus berhati-hati. Pemerintah baru bisa disebut sukses jika bisa menekan inflasi pada Juni dan Juli. “Biasanya di bulan itu puncak kenaikan harga,” katanya kepada Tempo, Selasa 3 Mei 2011, di Jakarta.

Selain itu penurunan laju inflasi yang terjadi dua bulan terakhir lebih didorong oleh peningkatan produksi pangan. Menurut Ahmad, pada Maret-Mei selalu ada kecenderungan inflasi aman. Harga barang konsumsi turun karena ada musim panen. “Itu berlangsung secara alamiah, bukan buah pemikiran pemerintah,” ujarnya.

Pada inflasi April bahan makanan menyumbang deflasi terbesar dengan inflasi minus 0,48 persen. Berakhirnya musim panen pada Juni mendatang, menurut Ahmad, perlu menjadi catatan. Pemerintah harus mampu mengatur distribusi bahan makanan dan mengatur lonjakan harga.

Selain itu Ahmad juga menyebutkan penurunan laju inflasi merupakan peluang besar bagi pemerintah untuk menurunkan BI rate diikuti penurunan suku bunga oleh bank.

Hanya saja, dia menyayangkan meski inflasi mampu ditekan, di sisi lain nilai ekspor cenderung menurun. BPS mencatat neraca perdagangan Maret mengalami pengurangan US$ 2 miliar dibanding Februari. “Ini sesuatu yang harus menjadi pekerjaan besar pemerintah,” katanya.

IRA GUSLINA

Advertising
Advertising

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

4 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

6 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

9 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

9 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

9 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

9 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya