TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menyampaikan berdasarkan survei yang dilakukan, inflasi pekan kedua Juni 2017 berada di kisaran 0,5 persen (month to month) atau 4,17 persen (year on year). Angka tersebut lebih baik dibandingkan pekan kedua Mei 2017 sebesar 4,33 persen (year on year).
Baca: Inflasi 2017 Diperkirakan Capai 4,36 Persen
"Kami lihat pengendalian inflasi dilakukan dengan baik terutama pasokan yang memadai," ujar Agus di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 19 Juni 2017.
Baca Juga:
Agus menuturkan kekhawatiran akan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) belum tercermin dalam inflasi saat ini. Inflasi masih sejalan dengan target yang diharapkan untuk tahun ini yaitu 4 plus minus 1 persen. "Inflasi Ramadan dan Idul Fitri jadi tantangan kami agar inflasi sesuai target," katanya.
Agus melanjutkan untuk dampak kenaikan tarif dasar listrik untuk daya 900 VA, terakhir akan terasa di inflasi bulan ini. "Sebelumnya hampir setiap bulan ada, angka inflasi pekan kedua ini menunjukkan Insya Allah inflasi terjaga." Dia secara khusus mengapresiasi pemerintah pusat dan daerah yang telah menjaga stabilitas inflasi dengan menyediakan pasokan bahan pangan pokok yang sangat memadai.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution sebelumnya berharap inflasi Juni ini tidak jauh berbeda dari bulan lalu. Dia menargetkan inflasi Juni paling tinggi 0,39 persen (month to month).
Darmin mengaku optimistis inflasi pada Ramadan ini tidak akan melonjak terlalu tinggi. "Walau Bank Indonesia bilang indikasinya di minggu pertama sudah 0,5 persen, saya bilang enggak. Kami akan turun di bawah itu," kata Darmin di kantornya, Kamis, 15 Juni 2017 lalu. Keyakinan ini datang dari penurunan beberapa harga komoditas, terutama bawang putih dan gula.
Baca: Inflasi Diprediksi 0,27 Persen, BI: Ini Pemicunya
Target inflasi Darmin jauh lebih rendah dibanding realisasi inflasi pada Ramadan tahun lalu yang jatuh pada Juni 2016 sebesar 0,66 persen. Target tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi periode Ramadan dalam empat tahun terakhir.
GHOIDA RAHMAH | VINDRY FLORENTIN