TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas cenderung bergerak melemah sampai akhir pekan seiring dengan optimisme pasar terhadap sentimen Amerika Serikat. Harga berpeluang menuju US$ 1.250 per troy ounce.
Pada perdagangan Rabu, 26 April 2017, pukul 17:54 WIB, harga emas gold spot meningkat 1,67 poin atau 0,13 persen menjadi US$ 1.265,80 per troy ounce (Rp 540.366,60 per gram). Ini merupakan peningkatan pertama setelah dua sesi sebelumnya melemah.
Sepanjang tahun berjalan, harga emas menguning 10,30 persen. Tahun lalu, harga bertumbuh 8,14 persen dan ditutup di level US$ 1.147,50 per troy ounce pada akhir Desember 2016.
Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menyampaikan, harga emas cenderung melemah sejak awal pekan ini akibat meredanya kecemasan pasar terhadap pemilihan umum presiden di Prancis tahap pertama, yakni pada Minggu, 23 April 2017.
Baca:
Bisnis Meredup, 7-Eleven Dilego Rp 1 Triliun ke Charoen
Proyek Irigasi Lambat, Menteri Basuki: Butuh Duit Rp 930 Triliun
Batas Waktu Penyampaian SPT WP Badan Tidak Diperpanjang
Salah satu calon presiden Marine Le Pen yang dikenal dengan sikapnya yang anti Islam dan anti Uni Eropa, kalah suara dibandingkan Emmanuel Macron. Hasil sementara membuat Macron berpeluang mengungguli Le Pen dalam pemilu penentuan pada 7 Mei 2017. Faktor tersebut meredakan kegelisahan pasar karena sebelumnya Prancis dianggap berpeluang mengikuti langkah Inggris yang keluar dari Uni Eropa.
Harga emas masih cenderung dibayangi tren melemah dalam tiga sesi beruntun karena investor yang memilih aset berisiko menjelang pengumuman reformasi pajak AS. Pada Rabu, 26 April 2017, waktu setempat atau Kamis, 27 April 2017, pukul 00:30 WIB, Presiden Donald Trump akan menyampaikan pidatonya.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Direktur Ekonomi Nasional Gary Chon diperkirakan akan bergabung dalam konfrensi pers di Gedung Putih itu. Trump diperkirakan mengajukan usulan pengurangan pajak pendapatan dari perusahaan publik menjadi 15 persen dari sebelumnya 35 persen. Sementara perusahaan multinasional akan membayar pajak dari luar negeri sebesar 10 persen dari saat ini sebesar 35 persen.
"Bila pidato Donald Trump direspon positif, batu kuning berpeluang semakin tertekan," ujar Putu, Rabu, 26 April 2017.
Kendati demikian, masih ada peluang harga emas terangkat karena adanya ganjalan terhadap usulan kebijakan pajak. Seperti pada akhir Maret 2017, rancangan undang-undang (RUU) kesehatan Trump ditolak oleh parlemen meskipun Partai Republik menduduki mayoritas kursi kongres. Sentimen recana kebijakan pemangkasan pajak juga membuat indeks dolar AS cenderung melemah sejak awal pekan ini, sama seperti emas. Padahal biasanya pergerakan keduanya berbanding terbalik.
"Ada keraguan rencana kebijakan ini akan lolos, sehingga greenback ikut melemah," tuturnya.
Pada pukul 17:48 WIB, indeks dolar AS meningkat 0,30 persen atau 0,299 poin menuju 99,078, setelah dua sesi sebelumnya loyo. Indeks merosot 3,06 persen sepanjang tahun berjalan.