TEMPO.CO, Jakarta - Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi di perdagangan hari ini. Indeks diperkirakan bergerak dengan support di 5.580 dan resisten di 5.630.
David mengatakan potensi koreksi dipicu pergerakan bursa saham global dan kawasan Asia yang kurang kondusif dalam dua hari terakhir. "Harga komoditas tambang dan perkebunan yang cenderung koreksi ikut menekan pergerakan harga saham sektor komoditas," kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Kamis, 20 April 2017.
Baca: Menjelang RDG Bank Indonesia, Rupiah Diprediksi Melemah
Namun sentimen positif tetap ada di tengah sentimen negatif harga komoditas dan pergerakan bursa saham global. David mengatakan sentimen positif muncul dari domestik. Salah satunya adalah agenda pemilihan kepala daerah DKI Jakarta putaran kedua yang sudah selesai dengan aman dan lancar.
Baca: Pilkada DKI Usai, Pebisnis Kembali Fokus ke Kegiatan Usaha
Sentimen poisitif lainnya adalah perkembangan makro ekonomi kondusif dan antisipasi rilis laba kuartal pertama sejumlah emiten sektoral. Dari perkembangan makro, David memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali menahan tingkat bunga BI 7-days RR rate saat ini yang berada di level 4,75 persen.
Selasa lalu, IHSG ditutup rebound setelah sepekan sebelumnya dilanda koreksi akibat aksi ambil untung pemodal. IHSG ditutup menguat 29,030 poin atau 0,52 persen di 5.606,517.
David mengatakan rendahnya resiko geopolitik kawasan Asia dan respon positif atas sejumlah rilis laba kuartal pertama 2017 emiten sektoral kembali mengangkat minat beli pemodal. Penguatan IHSG terutama ditopang aksi beli bali atas saham perbankan, properti dan jasa konstruksi.
VINDRY FLORENTIN