TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, mengatakan penerapan tarif baru untuk transportasi berbasis aplikasi online (taksi online) dan taksi konvensional kemungkinan akan memberikan kontribusi terhadap inflasi pada April 2017. Menurut dia, mengacu pada penerapan perubahan Peraturan Menteri Nomor 32 Tahun 2016, guna meningkatkan kesetaraan dalam persaingan usaha, maka pemerintah mengatur tarif yang dikenakan kepada pelanggan, agar kedua bisnis transportasi tersebut tetap hidup dan bersaing secara sehat.
“Mungkin akan berpengaruh ya. Karena harganya akan lebih tinggi, tetapi lebih adil,” kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin, 3 April 2017.
Meski demikian, Suhariyanto belum dapat memperkirakan kontribusi tarif itu terhadap inflasi. Sebab untuk melihat dampak penerapan tarif baru taksi online perlu dilihat melalui hasil penerapan tarif dari beberapa kelompok moda transportasi, baik taksi konvensional maupun taksi online. “Seberapa pengaruhnya, belum bisa kita lihat. Ini akan tercermin di kelompok transportasi,” kata dia.
Baca : Menteri Budi Karya Perintahkan Subsidi Angkutan Mudik Ditambah
Hari ini BPS mengumumkan sepanjang Maret 2017 terjadi deflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,22. Suhariyanto mengatakan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,66 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen.
Secara tahun kalender (Maret 2017 terhadap Desember 2016) Indonesia masih mengalami inflasi sebesar 1,19 persen, sedangkan jika dibandingkan pada Maret 2015, terjadi inflasi sebesar 3,16 persen.
Adapun untuk sektor Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sepanjang Maret 2017 justru mengalami deflasi 0,13 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 127,37 pada Maret 2017. Dari empat sub kelompok pada sektor ini, sebanyak 1 sub kelompok mengalami deflasi yakni kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,91 persen.
Baca : Budi Karya Minta Ada Stasiun Kereta di Bandara Adi Soemarmo
Dua sub kelompok lainnya mengalami inflasi yakni kelompok transportasi sebesar 0,09 persen dan kelompok sarana dan penunjang transportasi sebesar 0,18 persen. Sedangkan sektor yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok jasa keuangan. Secara keseluruhan, kelompok ini pada Maret memberikan andil deflasi sebesar 0,03 persen, dengan komoditas dominan yang memberikan andil deflasi yakni tarif ponsel sebesar 0,04 persen dan tarif angakutan udara sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi yaitu bensin sebesar 0,01 persen.
DESTRIANITA