TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta PT Kereta Api Indonesia untuk membangun stasiun kereta bandara yang dekat dengan lokasi Bandara Adi Soemarmo, Solo. Dia mengatakan, stasiun kereta tersebut harus menempel dengan Bandara Adi Soemarmo.
"Dan jangan memakai sky bridge agar penumpang mudah mencapai terminal bandara tersebut,” ujar Budi dalam rapat pembahasan rencana pembangunan Kereta Bandara Adi Soemaro di Stasiun Solo Balapan seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenhub, Senin, 3 April 2017.
Budi berujar, untuk mengakomodir pembangunan kereta Bandara Adi Soemarmo tersebut, pemerintah tengah menyusun sebuah Peraturan Presiden. Peraturan tersebut, menurut dia, ditargetkan selesai dalam kurun waktu tiga minggu ke depan.
Baca: Kereta Api Bandara Adi Soemarmo Ditargetkan Beroperasi 2018
Terkait izin trase kereta bandara itu, Budi mengatakan bahwa Kemenhub akan mengeluarkannya dalam waktu seminggu. Saat izin trase keluar, PT KAI bersama PT Angkasa Pura I dan PT Pembangunan Properti sudah bisa memulai pembangunan kereta bandara tersebut.
Budi Karya Sumadi
Rencananya, kereta Bandara Adi Soemarmo akan melewati Yogyakarta-Maguwo-Solo Balapan-Bandara Adi Soemarmo. Total panjang jalur Solo Balapan-Bandara Adi Soemarmo mencapai 13,5 kilometer. Targetnya, kereta bandara tersebut beroperasi pada 2018.
Simak: Kereta Bandara Ditargetkan Angkut 33 Ribu Penumpang
Lahan yang dibutuhkan untuk membangun proyek tersebut adalah seluas 129.421 meter persegi. Estimasi anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 700 miliar. Kereta ini akan memakai kereta bandara tipe demu empat trainset dengan kapasitas 50 seats per cars atau 200 seats per trainset.
Kereta tersebut memiliki kecepatan 70 kilometer per jam. Dengan begitu, jarak dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Bandara Adi Soemarmo dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 15 menit dengan estimasi keberangkatan 12 kali trips atau 24 pp dengan headway 90 menit.
ANGELINA ANJAR SAWITRI