TEMPO.CO, New York - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Selasa atau Rabu pagi WIB, 8 Maret 2017. Harga minyak tertekan ekspektasi kenaikan persediaan minyak di Amerika Serikat.
Analis mengatakan pasar memperkirakan data akan menunjukkan persediaan minyak Amerika Serikat naik ke rekor tertinggi. Badan Informasi Energi AS akan merilis Laporan Status Bahan Bakar Minyak mingguan pada Rabu waktu setempat.
Baca: Harga Minyak Dunia Turun
Produksi minyak AS diperkirakan akan kembali menguat dan tumbuh sebesar 1,4 juta barel per hari pada 2022, jika harga tetap sekitar US$ 60 per barel. Hal itu diungkapkan Badan Energi Internasional (IEA) pada Senin, 6 Maret 2017.
Perusahaan-perusahaan pengeboran minyak AS menambahkan tujuh rig minyak menjadi 609 rig pada akhir pekan lalu. Jumlah rig ini paling banyak sejak Oktober 2015.
Baca: Harga Minyak: Cadangan AS Naik, WTI Terpeleset
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April turun US$ 0,06 menjadi menetap di US$ 53,14 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, turun US$ 0,09 menjadi ditutup pada US$ 55,92 per barel di London ICE Futures Exchange.
ANTARA