TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO) H.E. Kitack Lim. Dalam pertemuan itu, Budi mengaku membahas potensi dan isu-isu relevan terkait dengan dunia maritim di Indonesia.
"Kami ceritakan tentang tol laut, dan beliau mengapresiasi apa yang kami lakukan sebagai suatu hal yang penting, yaitu internal konektivitas antara satu pelabuhan dan pelabuhan lain itu harus terhubung secara baik," ucap Budi Karya di Kementerian Perhubungan, Selasa, 21 Februari 2017.
Kitack Lim berujar, pada Januari lalu, pihaknya pertama kali berkunjung ke Indonesia. Adapun hari ini, pihaknya mengapresiasi diskusi dengan Kementerian Perhubungan. "Hari ini, kami bicara tentang area maritim dan kelautan, perkapalan, navigasi, serta pembangunan pelabuhan. Menurut saya, ini merupakan peluang," ujarnya.
Baca: Saham Freeport di Bursa New York Anjlok
Lim menyatakan pihaknya akan melakukan komunikasi lebih lanjut dengan Kementerian Perhubungan untuk menemukan peluang kerja sama yang lebih besar terkait dengan sektor maritim di Indonesia.
Menurut Budi, pemerintah dan IMO berpeluang menjalin kerja sama di bidang maritim. Adapun tahun ini akan lebih kompetitif karena ada anggota-anggota baru yang juga berkeinginan masuk IMO, antara lain Malaysia dan Singapura, yang juga berminat mengelola Selat Malaka.
"Beliau (Kitack Lim) mengapresiasi langkah tersebut. Di satu sisi, kami berkoordinasi baik dengan Singapura dan Malaysia. Di sisi lain, kami memberi suatu keleluasaan atau kelancaran lalu lintas di Selat Malaka," tutur Budi.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut A. Tonny Budiono mengatakan pengelolaan Selat Malaka tersebut telah mendapat persetujuan. Menurut dia, nantinya PT Pelindo I akan mendapat mandat untuk menjalankan proyek tersebut. "Nanti Pelindo I yang melakukan. Kami juga buat laporan ke IMO. Mudah-mudahan bulan ini sudah bisa jalan," ucap Tonny dalam kesempatan yang sama.
Baca: Lewat Cuitannya, Said Didu Beberkan Simalakama Freeport
Menurut Tonny, Malaysia dan Singapura telah bersepakat dalam proyek pengelolaan Selat Malaka. Baru pada bulan-bulan berikutnya, ketiga negara akan mempersiapkan sumber paya manusianya. "Detailnya bisa tanya ke Pelindo I, karena Selat Malaka dan Singapura areanya Pelindo I," ujar Tonny.
Selain bertemu dengan Budi Karya, Kitack Lim rencananya akan berangkat ke Bali menemui Presiden Joko Widodo untuk menjadi narasumber dalam acara Fourth World Ocean Summit pada 23-24 Februari 2017 di Bali.
DESTRIANITA