TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan Rupiah diharapkan dapat kembali melanjutkan pergerakan positifnya seiring mulai redanya sentimen global.
Menurut senior analis dari Bina Artha Securities Reza Priyambada, jelang pelantikan Trump pada 20 Januari nanti diharapkan tidak terlalu ditanggapi negatif, pergerakan dolar AS dapat kembali stabil sehingga memberikan ruang bagi Rupiah untuk dapat kembali melanjutkan penguatan.
Baca juga:
Net Sell Asing Perdagangan Hari Ini Capai Rp115,34 Miliar
Investor Wait and See, Indeks Saham Melemah
Pada perdagangan hari ini, Rupiah diperkirakan akan bergerak pada kisaran support Rp 13.385 dan resisten Rp 13.330. "Tetap cermati berbagai sentimen yang akan membuat laju Rupiah kembali variatif," kata Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya, Rabu, 18 Januari 2017.
Dikutip dari Yahoo Finance, Rupiah kemarin terapresiasi 13 poin atau 0,09 persen ke Rp 13.348 dari penutupan pada Senin, 16 Januari 2017 di Rp 13.361.
Imbas rilis neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan diikuti oleh penilaian estimasi Bank Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan akan dapat tumbuh 5,3 persen, hingga kembali dinaikannya rating ekuitas Indonesia oleh JP Morgan memberikan sentimen positif pada laju Rupiah.
Meski pergerakan Poundsterling cenderung melemah terhadap Dolar AS seiring imbas kekhawatiran berlebihan terhadap pidato PM Inggris Theresia May terkait Brexit, namun pelemahan tersebut mulai berkurang karena pidato tersebut lebih mengedepankan kerja sama yang equal dengan Uni Eropa, sehingga tidak membuat Poundsterling terlalu melemah terhadap Dolar AS.
Termasuk mata uang Yen Jepang yang masih menguat terhadap Dolar AS. Menurut Reza, kedua kondisi tersebut dapat dimanfaatkan Rupiah untuk dapat menguat kembali.
DESTRIANITA