TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mendorong pengusaha lokal tidak ragu mengambil usaha waralaba. Membangun waralaba menguntungkan pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang baru mulai berbisnis karena waralaba cocok dengan kultur Indonesia selama ini.
"Masyarakat Indonesia sejak lama sudah terbiasa dengan usaha sendiri, buka warung, buka toko, buka restoran. Sebanyak 70-80 persen dari total lapangan kerja di Indonesia adalah UMKM," ujar Jokowi, di acara Indonesia Franchise and SME Expo di Jakarta Convention Center, Jumat, 25 November 2016.
Menurut Jokowi, dengan membangun usaha waralaba, seorang pengusaha lokal bisa naik kelas dengan cepat. Apa yang dimaksud dengan naik kelas dengan cepat adalah usaha menjadi mapan dalam waktu relatif singkat.
Baca: Sri Sebut Kepatuhan Pajak Pengacara Rendah, Hotman: Nyindir
Jokowi menambahkan, pengusaha lokal bisa naik kelas dengan cepat lewat usaha waralaba karena usaha waralaba umumnya sudah memiliki standar kualitas dan operasi yang optimal. Misalnya, untuk waralaba makanan, mulai kompor, kulkas, hingga cara memasak pun sudah diberi standar. Dengan begitu, usaha bisa mulai dengan cepat.
"Jadi, daripada bikin standar sendiri, sudah ada standar yang kelasnya nasional dan internasional," ujarnya. Jokowi mengatakan standardisasi itu juga membuat usaha lebih murah secara ongkos.
Jokowi mengutarakan, usaha waralaba adalah bentuk modernitas. Semakin banyak usaha waralaba di suatu kota, umumnya kota itu akan dianggap modern. Karena itu, ia menyarankan pengusaha lokal mencoba mendorong pertumbuhan ekonomi lewat usaha waralaba.
Baca: Dekan Al Azhar Nilai Polisi Beda Perlakukan Buni dan Ahok
"Misalnya anak muda ke kota. Di sana nyari Starbucks. Kalau ada Starbucks banyak, kesannya kan kota itu berkelas meski sebenarnya itu hanya citra dan tidak selalu seperti itu," ucap Jokowi.
ISTMAN MP