Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

OJK: Tren Penyaluran Kredit Cenderung Melambat

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Nasabah tengah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Cikini, Jakarta, 21 Juli 2015. Bank Mandiri mengoperasikan 270 cabang pada cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1436 H yaitu pada 16, 20 dan 21 Juli 2015 untuk memberikan layanan perbankan terbatas dan penerimaan setoran pembayaran BBM oleh SPBU-SPBU. Tempo/Tony Hartawan
Nasabah tengah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Cikini, Jakarta, 21 Juli 2015. Bank Mandiri mengoperasikan 270 cabang pada cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1436 H yaitu pada 16, 20 dan 21 Juli 2015 untuk memberikan layanan perbankan terbatas dan penerimaan setoran pembayaran BBM oleh SPBU-SPBU. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tren pertumbuhan penyaluran kredit perbankan yang belum ditarik nasabah sampai Agustus 2016 cenderung melambat. Penyebabnya ada dua kemungkinan yaitu, nasabah mulai menarik kredit atau permintaan kredit baru jelang akhir tahun ini cenderung sepi peminat.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tren pertumbuhan kredit yang belum ditarik nasabah atau undisbursed loan secara industri perbankan sampai bulan kedelapan tahun ini sebesar 2,14 persen menjadi Rp 1.265 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Persentase pertumbuhan itu terhitung lebih rendah ketimbang periode 2014-2015 yang mencatatkan kenaikan 8,95 persen menjadi Rp 1.137 triliun.

Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk. Parwati Surjaudaja, mengatakan kenaikan kredit yang belum ditarik  nasabah pada akhir tahun ini sebuah kewajaran dan menjadi tren. Hal itu disebabkan permintaan kredit pada akhir tahun tidak akan digunakan secara penuh.

“Kami perkirakan seharusnya tren kredit yang belum ditarik pada tiga bulan terakhir tahun ini berpotensi meningkat karena penggunaan kredit belum akan maksimal digunakan nasabah,” ujar Parwati kepada Bisnis, Senin, 24 Oktober 2016.

Sampai kuartal III tahun 2016, bank dengan kode emiten NISP itu mengaku pertumbuhan kredit yang belum ditarik nasabah menjadi sebesar 7 persen. Di sisi lain, PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk. optimistis permintaan kredit pada kuartal IV di 2016 akan tetap banyak. Kemudian, bank dengan kode emiten BBTN itu pun berusaha memaksimalkan permintaan kredit agar bisa langsung ditarik pada tahun ini juga. 

Direktur Utama BTN, Maryono, mengatakan perseroan terus ekspansi kredit pada segmen kredit pemilikan rumah (KPR) maupun konstruksi pengembang properti. Potensi kredit yang belum ditarik memang selalu ada, tetapi khusus kredit modal kerja konstruksi fokus kepada pengembangan proyek yang sedang berjalan sehingga kredit diusahakan cepat dicairkan.

Lalu, untuk permintaan kredit baru, BTN melakukan komitmen dengan debitur terkait penarikan kredit bisa lebih cepat dicairkan. Jadi, kami perkirakan permintaan kredit baru tetap tinggi dengan tingkat penarikan juga maksimal,” ujar Maryono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sampai akhir Agustus 2016, BTN mencatatkan pertumbuhan kredit yang belum ditarik oleh nasabah sebesar 12,54 persen menjadi Rp 14,05 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Secara rinci sampai Agustus 2016, kelompok bank campuran mencatatkan kenaikan kredit yang belum ditarik nasabah sebesar 15,48 persen menjadi Rp 177,34 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun  lalu. Sedangkan kelompok bank swasta nondevisa mencatatkan penurunan kredit yang belum ditarik paling dalam sebesar 47,17 persen menjadi Rp 5,78 triliun dibandingkan dengan Agustus 2016.

Kemudian, kelompok bank persero mencatatkan kenaikan kredit yang belum ditarik sebesar 5,29 persen menjadi Rp 281,73 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Lalu, kelompok bank swasta nasional meraup kenaikan kredit yang belum ditarik sebesar 4,55 persen menjadi Rp 505,45 triliun.

Adapun, kredit yang belum ditarik dari kelompok bank pembangunan daerah turun 5,42 persen menjadi Rp 13,23 triliun, sedangkan kelompok bank asing mencatatkan penurunan 8,86 persen menjadi Rp 282,33 triliun.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

6 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

6 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

17 hari lalu

Kondisi penukaran uang baru yang digelar Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan, Sabtu, 30 Maret 2024. Bank Indonesia menyediakan kuota penukar sebanyak 5 ribu orang dengan maksimal nilai tukar sebesar Rp 4 juta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.


Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

19 hari lalu

Bank BJB hadirkan Ramadan Fair di rest area Tol Cipali. (Foto: Bank BJB)
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.


Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

22 hari lalu

Petugas melintas di sekitar jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 4 April 2024. Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong. ANTARA FOTO/Henry Purba
Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam


BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

22 hari lalu

Berikut ini KCU dan KCP Bank BCA yang beroperasi saat weekend. Nasabah bisa melakukan transaksi di akhir pekan mulai jam 10.00-15.00. Foto: Canva
BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.


Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

24 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.


OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

24 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memberikan buku Taksonomi Untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia kepada Presiden Joko Widodo saat Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2024 di Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) merupakan wadah penyampaian arah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Industri Jasa Keuangan, serta sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi kinerja OJK kepada publik. PTIJK 2024 mengambil tema Sektor Jasa Keuangan yang Kuat dan Stabil untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. TEMPO/Subekti.
OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?


Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

25 hari lalu

Sejumlah calon penumpang memasuki gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek di Stasiun KA Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022. Kondisi stasiun tersebut terpantau padat penumpang saat jam pulang kerja di tengah kembali ditetapkannya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Jakarta oleh pemerintah. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.