TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Selasa, 18 Oktober 2016 dibuka menguat 0,27 persen atau 14,37 poin ke level 5424,67.
Pada pukul 09.44 WIB Indeks terpantau terus melanjutkan penguatan, naik 0,6 persen atau 32,84 poin ke level 5443,14.
Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, sebanyak 144 saham menguat, 69 saham melemah, dan 325 saham stagnan. Adapun dari seluruh indeks sektoral yang diperdagangkan di bursa efek, seluruhnya kompak menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 1,5 persen, disusul sektor pertambangan dan properti yang kompak menguat 1,2 persen.
Analis ekonomi dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada menuturkan, mengawali pekan ini, IHSG mampu bergerak anomali terhadap jalannya bursa Asia. Adanya sentimen positif dari domestik, yakni surplusnya neraca perdagangan Indonesia pada September, membuat pelaku pasar kembali melakukan aksi beli.
Neraca perdagangan mampu mencatatkan surplus tertinggi dalam 13 bulan terakhir. Ekspor Indonesia pada September turun 1,84 persen dibandingkan Agustus mencapai US$ 12,51 miliar, dan hal tersebut diimbangi dengan penurunan impor sebesar 8,78 persen dibandingkan Agustus mencapai US$ 11,30 miliar. Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan September 2016 meningkat mencapai US$ 1,21 miliar dibandingkan sebelumnya US$ 363 juta.
Menurut Reza, laju IHSG berhasil melanjutkan penguatan. “Meski harus menguji level psikologis baru di area 5450an, IHSG berpeluang untuk terus melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek untuk setidaknya mencoba level 5500,” ujar Reza Priyambada, Selasa, 18 Oktober 2016.
Reza memperkirakan pada perdagangan hari ini IHSG akan berada dalam level support 5.328-5.371 dan resisten 5.420-5.432. “Meski begitu, banyaknya agenda penting global di pekan ini, kami tekankan untuk terus meningkatkan kewaspadaan yang ada,” ucap dia.
DESTRIANITA