TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, ruas jalan tol dalam kota Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) bakal diteruskan di sepanjang Jalan Pasteur menuju Jembatan Layang Pasupati. “Rencananya BIUTR itu akan diselesaikan dari Pasteur,” kata dia di Bandung, Selasa, 13 September 2016.
Iwa mengatakan, pembahasan pembiayaan jalan tol itu tengah dilakukan dengan Jepang. Bulan September ini misalnya jalan tol itu tengah dibahas untuk dicantumkan dalam green book yakni daftar proyek infrastruktur yang akan mendapat prioritas hibah atau pinjaman luar negeri. “September ini akan ada update green book,” kata dia.
Menurut Iwa, jika proses pembahasan pembiayaan jalan tol itu lancar, proses konstruksi bisa dilakukan tahun depan. Jadwal yang disiapkan misalnya menyebutkan Oktober 2017 untuk penandatangan kontrak, dan November 2017 sudah masuk konstruksi.
Saat ini bagian dari ruas jalan tol BIUTR itu tengah dikerjakan di ujung rencana jalan tol itu yakni exit tol KM149 yang akan dipergunakan untuk akses menuju Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Gedebage, Kota Bandung. “Fokus sekarang penyelesaian tuntas di exit tol KM149 itu,” kata Iwa.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bambang Hartadi mengatakan, fokus pembangunan jalan tol BIUTR saat ini menyelesaikan jalan akses menuju exit tol KM149 di jalan tol Padalarang-Cileunyi. “Kalau tanahnya bebas, dari yang sekarang ini akan diteruskan sampai Soekarno Hatta,” kata dia selepas bertemu Sekda Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 13 September 2016.
Bambang mengatakan, hingga Desember ini ditargetkan jalan akses sepanjang 2 kilometer yang tengah digarap saat ini bisa tuntas. Jalan akses itu dikebut untuk kelancaran akses menuju stadion GBLA yang akan dipergunakan upacara pembukaan dan penutupan PON XIX di stadion GBLA.
Bambang mengaku, masih mengupayakan pendanaan untuk pembebasan lahan yang tersisa di ruas itu mencapai Rp 55 miliar untuk menuntaskan jalan akses KM149 itu. “Saya lagi mengupayakan dananya supaya beres akhir tahun ini. Kalau tidak beres, itu bukan tanggung jawab penyedia jasa, melainkan uangnya tidak ada,” kata dia.
AHMAD FIKRI