TEMPO.CO, Jakarta - Performa indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini merosot sebesar 1,34 persen ke posisi 5.281,92 poin dari posisi 5.353,46 poin pada pekan lalu.
Merosotnya performa IHSG berdampak terhadap nilai kapitalisasi pasar yang ikut menurun. Selama sepekan terakhir, nilai kapitalisasi pasar turun 1,39 persen ke posisi Rp 5.683,44 triliun dari pekan sebelumnya Rp 5.763,71 triliun.
"Investor asing mencatatkan jual bersih Rp 814 miliar pada periode 5 hingga 9 September 2016," ujar Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Dwi Shara Soekarno dalam pesan tertulisnya, Ahad, 11 September 2016.
Baca Juga: BEI Akan Hapus Batas Bawah Harga Saham, Ini Alasannya
Namun rata-rata nilai transaksi harian saham pada sepanjang pekan ini naik 7,58 persen menjadi Rp 7 triliun dibanding pada pekan sebelumnya sebesar Rp 6,5 triliun. Menurut Dwi, kenaikan tersebut juga diikuti oleh peningkatan rata-rata volume transaksi harian saham. "Volume transaksi harian saham meningkat sebesar 4,41 persen menjadi 7,18 miliar unit saham, dari transaksi pekan sebelumnya 6,87 miliar unit saham," ujar dia.
Meski nilai dan volume transaksi naik, hal itu tidak diikuti dengan rata-rata frekuensi harian transaksi perdagangan saham. Pada periode 5 sampai 9 September 2016, frekuensi transaksi mengalami penurunan sebesar 4,17 persen menjadi 249,56 ribu kali transaksi, dari pekan sebelumnya sebesar 260,41 ribu kali transaksi.
Selama sepekan kemarin, BEI diramaikan dengan pencatatan obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap IV Tahun 2016. Obligasi yang diterbitkan oleh PT Indosat Tbk (ISAT) ini mulai dicatatkan di BEI pada Senin, 5 September 2016, dengan nilai nominal sebesar Rp 3,46 triliun.
Simak: PT Bursa Efek Indonesia Resmikan Tiga Galeri Investasi Baru
Dengan demikian, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2016 adalah 48 emisi dari 37 emiten senilai Rp 68,60 triliun. Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 297 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 284,77 triliun dan US$ 50 juta, dan diterbitkan oleh 103 emiten. Surat berharga negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 94 seri dengan nilai nominal Rp 1.730,24 triliun dan US$ 1.240 juta, dan enam emisi efek beragun aset (EBA) senilai Rp 2,32 triliun.
DESTRIANITA