TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution langsung tancap gas memimpin rekan-rekan menteri di bawah koordinasinya. Salah satunya menyiapkan peluncuran sejumlah paket kebijakan ekonomi dalam waktu dekat. Namun Darmin masih merahasiakan waktu peluncurannya.
"Sebetulnya kami punya dua atau tiga paket yang sudah siap, tapi itu mungkin pekan depanlah, jangan sekarang-sekarang," ujar Darmin di Gedung Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016. Darmin enggan mengomentari isi paket kebijakan yang sedang disiapkan itu. "Kalau dibilang isinya seputar apa, nanti surprise-nya hilang."
Baca: Ini Isi Surat Presiden Bank Dunia Perihal Sri Mulyani
Darmin berujar kementeriannya kini juga tengah berfokus pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta pengembangan kebijakan jangka menengah untuk pangan. Darmin menjelaskan, khusus kebijakan jangka menengah untuk pangan, pemerintah ingin fokus pada hal berkelanjutan, tak hanya menjaga kestabilan harga pangan.
Menurut Darmin, Indonesia harus bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya segera. "Paling tidak kita harus selesaikan hal utama, apakah itu beras, daging, gula, jagung, atau bawang," ucapnya. "Kita tidak mau Indonesia tidak punya kebijakan pangan yang jelas."
Darmin mengatakan kebijakan jangka menengah itu harus disusun secepatnya karena proses menuju ketahanan dan kemandirian pangan tak bisa dilakukan secara instan. Salah satu langkah utama kebijakan ini adalah mengurangi impor bahan pangan. "Tak harus langsung swasembada, tapi kebijakannya tahun demi tahun arahnya harus semakin ke sana."
Simak: Pensiun sebagai Menteri, Sudirman Said: Saya Mau Jualan Telur
Darmin juga menyambut baik formasi baru tim menteri-menteri ekonomi yang, menurut dia, semakin kuat dan solid. Salah satunya, posisi Menteri Keuangan diisi Sri Mulyani Indrawati, yang menggantikan Bambang S. Brodjonegoro. Adapun Bambang kini menjabat Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional.
GHOIDA RAHMAH