TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memperluas jangkauan penjualan produk bahan bakar minyak diesel nonsubsidi anyar, yakni Dexlite, di empat provinsi di Sumatra bagian selatan.
Penjabat sementara GM Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) II Sumatera Bagian Selatan, Misasnan Roni, mengatakan, untuk tahap awal, produk yang memiliki harga di bawah Pertamina Dex itu bisa didapat di 17 SPBU se-Sumatera bagian selatan. “Dexlite di wilayah Sumbagsel bisa dibeli mulai pertengahan Juni 2016 di 17 SPBU yang tersebar di empat provinsi,” ucapnya saat acara pengisian perdana Dexlite pada kendaraan di Palembang, Rabu, 15 Juni 2016.
Sebelumnya, produk yang memiliki angka Cetane 51 dengan kandungan sulfur maksimal 1.200 ppm itu sudah dipasarkan di Jabodetabek pada April 2016. Roni berujar, selama melakukan uji pasar, perseroan siap memasok 300-400 liter Dexlite per hari untuk setiap SPBU yang telah bekerja sama.
Namun dia memastikan Pertamina bakal menyediakan pasokan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Jadi, jika stok awal itu habis, langsung dipenuhi kembali.
Kemudian dia memerinci 17 SPBU yang menjual Dexlite mulai pekan kedua Juni 2016 tersebut, yakni 2 SPBU di Provinsi Lampung, satu SPBU di Bengkulu, 7 SPBU di Jambi, dan 7 SPBU di Sumatera Selatan. Nantinya, kata Roni, perusahaan menargetkan dapat menambah outlet Dexlite menjadi 58 SPBU hingga akhir tahun ini.
“Untuk itu, Pertamina MOR II telah menyiapkan infrastruktur berupa terminal BBM, armada mobil tangki, infrastruktur IT, dan fasilitas lain untuk mendukung kelancaran uji pasar,” ucapnya.
Dia mengemukakan, Dexlite sendiri hadir sebagai produk bahan bakar diesel yang diformulasikan Pertamina untuk konsumen pengguna kendaraan bermesin diesel. Apalagi, ujar dia, populasi konsumen untuk kendaraan itu semakin meningkat seiring dengan makin ketatnya batasan emisi gas buang.
Pihaknya bakal menyasar ceruk pasar segmen pengguna mesin diesel di antara solar dan Pertamina Dex. “Sebagai pilihan produk baru, Dexlite memang memiliki kualitas di atas solar tapi harga tetap terjangkau, yakni Rp 6.800 per liter,” tuturnya.
Di Sumatera Selatan, harga solar bersubsidi saat ini sebesar Rp 5.150 per liter, sementara Pertamina Dex Rp 8.500 per liter. Roni menambahkan, perseroan juga memiliki target pengalihan konsumsi solar, yang masih mendapat subsidi hingga 30 persen, ke produk Dexlite.