TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menuturkan tingginya harga bahan kebutuhan pokok di pasar bisa ditekan dengan cara menambah pasokan barang. Dalam hal ini adalah pasokan harga sapi yang langka di pasar sehingga membuat harganya melambung.
"Jadi peluang untuk semua peternak, semua rumah potong hewan, semua penyedia di harga tertinggi, tentu dalam selisih itu, satu-satunya jalan adalah impor," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 8 Juni 2016.
Menurut Thomas, kebutuhan daging masyarakat Indonesia per bulan sebesar 70 ribu ton. Dan pada Ramadan ini, kebutuhan tersebut berpeluang naik sekitar 150 ton. Dan saat ini pemerintah baru memiliki pasokan sekitar 100 ton. "Perkiraan kami mungkin kekurangannya 20-50 ton," ucapnya.
Thomas membantah kabar bahwa kebijakan untuk impor daging hanya diserahkan kepada swasta karena korporasi Kementerian BUMN juga terlibat untuk melaksanakan impor agar kebutuhan tercukupi. Sebelumnya, pemerintah juga sempat mendapat protes atas melonjaknya harga sapi, yang dikhawatirkan merupakan spekulan atau mafia yang memanfaatkan situasi dengan memotong akses distribusi daging lokal. Namun dia menolak tudingan itu.
"Menurut data dan informasi yang diterima, mungkin di titik tertentu itu bisa terjadi. Tapi, secara agregat, secara umum, harga tinggi di mana-mana. Bahkan yang dikhawatirkan adalah kerusakan struktural industri peternakan sapi. Sebab, kalau terjadi lonjakan yang begitu dahsyat, sapi indukan pun ikut dibantai," tuturnya.
Padahal, menurut Thomas, persiapan pemerintah mencegah tingginya harga pasar pada Ramadan ini telah dilakukan sejak November 2015. Namun pemerintah kecolongan karena harga hampir semua bahan pokok melonjak.
"Itulah perbedaan antara perencanaan dan implementasi. Eksekusi kami khusus di sapi tidak optimal. Tapi saya cukup gembira persiapan kami soal beras optimal. Tahun lalu, diputuskan impor 1,5 juta ton beras, sekarang stok beras 2,1 juta ton. Dengan demikian, stok mencukupi untuk operasi besar-besaran di beras," ucapnya.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI