TEMPO.CO, Yogyakarta - Persaingan dalam bisnis biro perjalanan wisata saat ini makin ketat manakala memasuki pasar bebas Asean (MEA). Saat pasar bebas berlaku, makin banyak biro perjalanan asing yang menggempur keberadaan biro perjalanan lokal, termasuk Yogyakarta.
"Ekspansi biro travel asing di Yogya sudah dimulai sejak dua tahun terakhir ini," ujar Dewan Penasehat Asita Association of The Indonesian Tour & Travel Agencies (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta Edwin Ismedi Himna.
Baca Juga:
Dia menyebut biro perjalanan asing itu antara lain dari Korea, Jepang, Amerika, dan Prancis.
Saat pasar bebas berlaku, semua pesanan paket perjalanan wisata dalam dan luar negeri, bakal ditangani sendiri biro-biro perjalanan asing itu. “Biro lokal makin tersingkir meskipun mencoba melakukan cara menetapkan harga bersaing atau lebih murah,” kata Edwin.
Menurut Edwin, dari sebanyak 190-an anggota biro perjalanan wisata yang tergabung dalam Asita Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini, hanya 30 persen saja yang masih menangani pangsa wisatawan asal Eropa dan Amerika. “Sebagian besar biro memilih bertahan menyasar pasar wisatawan asal Asia yang dinilai lebih potensial dengan menggunakan program-program layanan wisata jarak pendek,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO