TEMPO.CO, Tangerang - Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Suriawan Wakan memastikan pembobolan tas di bagasi pesawat yang menyebabkan hilangnya uang Rp 13 juta milik penumpang Sriwijaya Air tidak terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Kepastian ini didapat setelah pengelola Bandara Soekarno-Hatta melakukan pemeriksaan rekaman kamera closed-circuit television (CCTV) Bandara.
"Hasil pemeriksaan CCTV, tidak terjadi praktek pembobolan koper di Bandara Soekarno-Hatta," kata Wakan, Jumat, 29 April 2016.
Wakan mengungkapkan, berdasarkan rekaman CCTV Bandara, dari area check-in counter sampai ground handling, sama sekali tidak ada gerak-gerik mencurigakan. Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat koper milik Mintauli dimasukkan dengan cepat ke pesawat oleh petugas ground handling.
Bahkan petugas sekuriti di area ground handling dekat pesawat juga tidak melihat ada petugas pembawa koper yang melakukan hal aneh. "Jadi, dari hasil analisis tersebut, kami menyimpulkan tidak ada praktek pembobolan bagasi di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Wakan.
Namun pengelola Bandara Soekarno-Hatta masih tetap melakukan penelusuran dan berkoordinasi dengan maskapai Sriwijaya Air. Pembobolan tas di bagasi pesawat dilaporkan oleh keluarga Mintauli Rajagukguk, 65 tahun, yang terbang menggunakan pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan FG 888 rute Jakarta-Silangit pada Kamis, 28 April 2016.
Setibanya di Bandara Silangit, keluarga itu mendapati gembok koper mereka rusak dan uang sebesar Rp 13 juta raib. "Sampai saat ini belum ada kejelasan. Kami diminta menunggu sampai hari ini," tutur Bernart Sianturi, anak Mintauli, yang ikut dalam penerbangan itu melalui pesan pendek kepada Tempo.
JONIANSYAH HARDJONO
BACA JUGA:
Pakai Baju Mini, Cita Citata Dianggap Lecehkan Perawat
TERJAWAB: Misteri Kamar 420 yang Bikin Bingung Tamu Hotel