TEMPO.CO, Bandar Lampung - PT Kereta Api Indonesia Sub Divisi Regional III.2 Tanjung Karang Provinsi Lampung membukukan pendapatan tinggi dari sektor jasa angkutan barang. Setiap hari, Subdivre III.2 Tanjung Karang meraup keuntungan sekitar Rp 8 miliar dari sektor kereta pengangkut barang.
"Hari kemarin saja kami berhasil menembus angka Rp 8,2 miliar dari sektor kereta barang," kata Kepala Subdivre III.2 Tanjung Karang Daryadi dalam acara jumpa wartawan di ruang rapat Subdivre III.2, Tanjung Karang, Kota Bandar Lampung, Selasa, 17 November 2015.
Jenis komoditas yang mendominasi sektor kereta api barang adalah batu bara. Menurut Daryadi, dalam satu hari ada sekitar 18 lokomotif yang berhasil mengangkut komoditas batu bara dari kawasan pertambangan Tanjung Inim menuju pelabuhan Tarahan. "Satu lokomotif itu membawa 60 gerbong dan panjangnya bisa mencapai 1 kilometer," ujarnya. Jarak tempuh dari Tanjung Enim menuju Tarahan yakni sekitar 354 kilometer yang menghabiskan waktu perjalanan sekitar 15 jam untuk tiap lokomotifnya.
Industri tambang batu bara di kawasan Sumatra Selatan terbilang cukup besar. PT KAI Subdivre III.2 melakukan kerja sama dalam pengangkutan komoditas batu bara dengan perusahaan batu bara PT Bukit Asam Tbk. Selain itu, PT KAI Subdivre juga mengangkut bahan bakar minyak PT Pertamina dan bubur kertas (pulp) milik PT Tel.
PT KAI Subdivre III.2 Tanjung Karang menargetkan mengangkut komoditas batu bara sebanyak 16 ribu ton pada tahun 2015. Hingga Oktober, realisasi pencapaian Subdivre III. 2 mengalami peningkatan sebesar 10,8 persen dari tahun sebelumnya dengan realisasi pencapaian hingga 10.498.500 ton. "Target program 2015 yakni 16.282.750 ton, realisasinya baru 11.349.750 ton atau sekitar 69,7 persen," ujar dia.
Manajer Humas PT KAI Subdivre III.2 Muhaimin mengatakan pendapatan terbesar Subdivre III.2 didominasi oleh sektor kereta api angkutan barang. Untuk angkutan penumpang, pendapatan Subdivre III.2 masih dibawah Rp 100 juta.
"Ya kalau dipersentasikan sekitar 90 persen lebih untuk angkutan barang dan sisanya angkutan umum," ucapnya. Saat ini hanya ada dua rute perjalanan untuk sektor angkutan penumpang. Diantaranya, jurusan Tanjung Karang-Kertapati dengan lintasan antar Provinsi dan perjalanan lokal yakni dari Tanjung Karang menuju Kotabumi.
AMINUDIN A.S.