TEMPO.CO, Jakarta - PT Penilai Harga Efek Indonesia atau dikenal dengan Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) meluncurkan kembali indeks obligasi efek sukuk yang bernama Indonesia Sukuk Index (ISIX). Selain itu, diluncurkan indeks obligasi komposit yang bernama Indonesia Composite Bond Index (ICBI).
Direktur Utama IBPA Ignatius Girendroheru mengatakan ISIX dan ICBI adalah lanjutan dari kegiatan penerbitan Indonesia Bond Indexes (INDOBeX) pada 2014. "Ini merupakan bagian dari program pengembangan pasar surat utang yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan," katanya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 11 November 2015.
Kepala Pengawas Pasar Modal II OJK Fahri berharap indeks ini bisa membantu proyek infrastruktur yang sedang digalakkan pemerintah. "Diharapkan obligasi bisa menjadi salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan infrastruktur," katanya.
Fahri menambahkan, indeks obligasi di Indonesia saat ini tidak cukup banyak. Selayaknya indeks harga saham gabungan (IHSG), ICBI dan ISIX diharapkan bisa menjadi acuan bagi pasar obligasi dan sukuk. "Kami ingin indeks ini setara dengan IHSG."
OJK mencatat, hingga akhir Oktober 2015, ada 80 sukuk korporasi yang diterbitkan di Indonesia senilai total Rp 14,48 triliun. Sejalan dengan sukuk korporasi, sukuk negara yang bisa diperdagangkan mencapai Rp 229 triliun dengan total 66 seri sejak pertama kali dikenalkan pada 2008.
Per Oktober 2015, konstituen ISIX terdiri atas 33 seri sukuk yang meliputi 16 seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) akad ijarah serta 17 seri sukuk korporasi akad ijarah dengan total nilai kapitalisasi pasar Rp 106,6 triliun.
Kinerja ISIX Composite sejak awal 2015 tumbuh 4,34 persen year-to-date, sedangkan ISIX Government dan ISIX Corporate masing-masing tumbuh 4,24 persen dan 7,87 persen year-to-date. Sejak diterbitkan pada 10 Agustus 2009, ISIX Composite telah mencatatkan imbal hasil kumulatif sebesar 67,54 persen.
Sementara itu, per Oktober 2015, konstituen ICBI terdiri atas 327 seri obligasi serta sukuk yang terdiri atas 57 seri Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan 270 seri obligasi serta sukuk korporasi dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 1.349 triliun. Sejak diterbitkan pada 10 Agustus 2009, ICBI telah mencatatkan imbal hasil kumulatif sebesar 80,44 persen.
MAYA AYU PUSPITASARI