TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini pemerintah menerbitkan surat utang negara retail dengan seri ORI 012. Masa penawaran dilakukan hingga 15 Oktober mendatang. ORI 012 diluncurkan dengan kupon 9 persen dan tenor tiga tahun. Jika ingin membeli ORI 012, jumlah minimum yang harus dipesan masyarakat Rp 5 juta dengan jumlah maksimum pemesanan Rp 3 miliar.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan dalam kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian ini, pemerintah ingin mendorong semua untuk tak terlalu optimistis tapi realistis. Salah satu tujuan penerbitan SUN retail ini adalah pendalaman pasar agar basis investor domestik naik.
Baca: Mau Menikah Bulan Mei, Ini Pengakuan Terus Terang Luna Maya
Ia mengatakan masyarakat masih banyak yang ragu untuk berinvestasi selain produk perbankan. “Maka perlu ada upaya lain, salah satunya dengan obligasi negara,” kata Bambang di kantornya, Senin, 21 September 2015.
Menurut Bambang, pemerintah akan terus meningkatkan size untuk obligasi retail, dan mengurangi porsi yang lain. Penyerapannya memang tak bisa dilakukan secara drastis dan mendadak. Musababnya, pemerintah juga harus melihat kemampuan investor domestik.
Dengan kelas menengah yang terus meningkat, kata Bambang, seharusnya pendalaman investor bisa dilakukan. “Agak aneh kalau kelas menengahnya naik tapi sahamnya masih didominasi asing.”
Simak: Guru Cantik di SMA Mundur Setelah Berpose Tak Patut di Video
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan mengatakan masyarakat dapat memesan ORI 012 di 21 agen penjual yang telah ditunjuk. Antara lain, Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Panin, Bank Bukopin, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank DBS Indonesia, Bank Negara Indonesia, dan Bank Tabungan Negara.
Robert mengatakan target pemerintah untuk ORI 012 sebesar Rp 20 triliun. "Tapi bisa di upsize kalau memang permintaannya besar," katanya.
TRI ARTINING PUTRI
Berita Menarik:
Kecelakaan di Cipali, 6 Tewas: Karena Makam Mbah Samijem?
Bisa Bicara dengan Binatang, Wanita Mampu Prediksi Bencana