TEMPO.CO, Jakarta - Minimnya sentimen positif dari bursa global membuat pelaku pasar memilih untuk melanjutkan aksi ambil untung di bursa saham.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari ini ditutup melemah 26,56 poin (0,49 persen) ke level 5.448,049. Indeks mengikuti koreksi yang terjadi pada mayoritas bursa Asia lainnya.
Analis PT Mega Capital Indonesia, Helen Vincentia, mengatakan pergerakan indeks yang berulang kali menembus rekor tertinggi membuat kondisi pasar mengalami jenuh beli. "Akibat minim sentimen positif, pelaku pasar realistis dan memilih untuk melepas porsi saham."
Reli penguatan yang terjadi sejak akhir bulan lalu telah membawa IHSG mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada level 5.477,83.
Menurut Helen, setelah mencapai kisaran tersebut, IHSG cenderung konsolidasi sambil menunggu sentimen positif baru. Salah satunya ialah rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia terkait dengan suku bunga dan rilis laporan keuangan emiten yang sudah berjalan.
Sejauh ini, baru saham-saham perbankan, konstruksi, dan pertambangan yang sudah merilis laporan laba. "Yang ditunggu pasar berikutnya adalah laporan kinerja emiten sektor barang konsumsi," katanya.
Namun Helen berpendapat aksi ambil untung bersifat sementara karena secara fundamental data-data ekonomi makro menunjukkan perbaikan. Selain itu, investor asing masih membukukan pembelian bersih meskipun ada rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed).
Bursa Asia cenderung melemah hingga pukul 16.20 WIB. Indeks Nikkei 225 terkoreksi 0,59 persen, indeks Hang Seng melemah 0,96 persen, Strait Times melemah 0,12 persen, bursa India menyusut 0,01 persen, dan bursa Korea melemah 0,15 persen.
M. AZHAR