Rombongan perwakilan perusahaan milik pemerintah Rusia, Inter ROU UES, mengunjungi kantor Gubernur Jabar untuk menawarkan investasi di Jawa Barat. Menurut Dede, sudah lama pemerintah Rusia ingin mengembangkan investasinya di Indonesia. “Sepertinya ada yang nyangkut, akhirnya mereka mencoba direct ke daerah,” kata Dede.
Dede mengatakan, investor asal Rusia itu menawarkan investasi di bidang enerji dengan menjanjikan pembiayaan 100 persen dari modal mereka. Mereka menyanggupi untuk membangun infrastruktur enerji itu dari hulu sampai hilir.
Inter ROU UES merupakan perusahaan milik pemerintah Rusia yang bergerak di sektor enerji. Perusahaan itu memasok listrik setara 22 ribu MW untuk wilayah Eropa dan Rusia, serta seluruhnya sebanyak 300 ribu MW di seluruh dunia. Perusahaan itu, salah satu produsen turbin pembangkit listrik terbesar di dunia. Seperempat saham Inter ROU UES dimiliki oleh Siemens, Jerman.
Perwakilan Inter ROU UES untuk Indonesia, Raam Saraogi mengatakan, pihaknya berniat mencari tahu dulu potensi investasi yang bisa dikembangkan di Jawa Barat. Soal modal yang disediakan, katanya, perusahaan itu bisa menyiapkan investasi hingga 2 miliar US Dollar. “Kerjasama itu artinya bisnis to bisnis,” katanya.
Menurutnya, perusahaannya sempat mencoba menjalin kerjasama dengan PLN untuk membangun pembangkit 3 tahun lalu. ”Unfortunately, belum jalan, sekarang mau kerjasama dengan provinsi dulu, ada banyak kerjasama, ada banyak developtment, di sini banyak industri, pasti butuh power plant,” kata Raam.
Raam mengatakan, tahap awal pihaknya akan melakukan feasibility study dulu. Sejumlah daerah akan dijajaki untuk mencari tahu potensinya, di antaranya Indramayu, serta Karawang. Dia menyatakan, perusahaannya sanggup membangun beragam jenis pembangkit listrik. ”Pendanaannya 100 persen dari pemerintah Rusia,” katanya.
AHMAD FIKRI