TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengklaim masalah pasokan batu bara untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah melewati masa krisis. Status stok batu bara di PLTU saat ini telah meningkat menjadi rata-rata 20 hari operasi atau HOP .
“Dari hari ke hari sampai saat ini, HOP kita much getting better. Tidak perlu khawatir ancaman terhadap mati lampu atau pemadaman bergilir,” ujar Rida dalam konferensi pers ESDM yang digelar secara virtual, Selasa, 18 Januari 2022.
Pada akhir Desember lalu, PLN melaporkan rendahnya pasokan batu bara. Minimnya pasokan disebabkan oleh tidak terpenuhinya kewajiban domestic market obligation (DMO) para pelaku industri. Walhasil, pemerintah sempat melarang ekspor batu bara.
Rida mengatakan Kementerian ESDM terus memantau status HOP batu bara di PLN sebagai indikator ketersedian bahan baku listrik. Pemantauan tidak hanya dilakukan di 17 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) utama, tapi juga di seluruh pembangkit di Indonesia.
“Sampai 18 Januari, HOP sudah membaik. Kami punya target sampai akhir januari rata-rata HOP sudah di atas 20,” ujar Rida.
Kementerian, kata dia, juga bakal memastikan pengiriman batu bara sampai ke lokasi pembangkit tidak terkendala. Pemerintah sudah menyusun berbagai rencana agar distribusi bahan baku berjalan lancar.
“Jadi jika ada keterlambatan pengiriman, tidak mempengaruhi HOP,” ucap Rida.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Kemenhub Terbitkan Izin Berlayar untuk 18 Kapal Ekspor Batu Bara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.