Panen raya akan terjadi Maret hingga April mendatang. Karena itu, untuk menggenjot produksi beras tahun ini pihaknya akan memaksimalkan pemberian benih padi varietas unggul yang tahan perubahan iklim yakni Inpara (tahan genangan air), Inpago (tahan kekeringan), dan Inpari 13 (tahan hama wereng).
Selain itu, akan diperbanyak Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) yang melibatkan para penyuluh. "Agar para petani bisa mengadopsi benih-benih varietas unggul itu," katanya. Bahkan, Menteri Suswono tak ragu akan meminta keterlibatan TNI dalam pemberantasan hama.
Menanggapi pernyataan Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang memprediksi produksi turun sebanyak 5 persen, Menteri Pertanian mengatakan saat ini ancaman utama dalam hal produksi beras adalah masalah konversi lahan. "Ancaman yang riil selain perubahan iklim yang utama adalah masalah konversi lahan. Sebenarnya konversi lahan kan faktor eksternal yang tidak bisa dibendung oleh Kementan," katanya. Namun Suswono menjamin produksi beras 2011 akan aman dengan target 68,8 juta ton.
"Kalau target produksi 2011 ini tercapai maka tak perlu impor. Kita harapkan juga payung hukum Inpres yang mengatur fleksibilitas Bulog segera keluar," ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan Aram (Angka Ramalan) III yang dirilis BPS, pada 2010 produksi padi mencapai 65,98 juta ton atau meningkat 2,46 persen dari produksi 2009.
ROSALINA