Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, swap tersebut merupakan tambahan bagi fasilitas serupa yang sudah disepakati dalam mata uang dolar Amerika Serikat sebesar US$ 12 miliar dan bilateral swap di bawah kerangka Chiang Mai Initiative Multilateralization sebesar US$ 11,9 miliar.
"Fasilitas ini akan membantu memperkuat stabilitas situasi ekonomi dan fiskal di Indonesia," kata Sri di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta, Senin (6/7). Dia menjelaskan, langkah kerjasama ini juga bisa memvariasikan metode pembiayaan antara Indonesia dan Jepang.
Indonesia sebelumnya telah menandatangani kerjasama pertukaran mata uang atau bilateral Currency Swap arrangement dengan Cina. Kesepakatan tersebut mencapai 100 miliar renmimbi atau senilai Rp 175 triliun.
EKO NOPIANSYAH