Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

image-gnews
Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Iklan

TEMPO.CO, BANDUNG - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, organisasinya tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.

“Strategisnya adalah Muhamadyah bisa mengkonsolidasi pontesi usahanya secara lebih masif, tetapi tetap dalam konteks basis masa. Nah ini yang sedang kita susun,” kata dia selepas membuka Rapat Kerja Nasional Majelis Ekonomi Kewirausahaan di Bandung, Rabu, 13 September 2017.

Simak: BEI: Muhammadiyah Ujung Tombak Pengembangan Keuangan Syariah

Haedar mengatakan, organisasinya punya sejumlah unit bisnis yang sudah berjalan yang rencananya akan disatukan dalam satu payung korporasi.

“Usaha Muhammadyah d bidang pendidikan dan kesehatan itu kita punya unit-unit bisnis. Itu modal kita. Kita punya berbagai macam jenis bisnis yang langsung dikelola Persyarikatan dan Jaringan Saudagar ini, sehingga peluang membentuk korporasi ini besar,” kata dia.

Menurut Haedar, seluruh unit bisnis tersebut yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk rumah sakit, sekolah, dan universitas itu seluruhnya atas nama Pengurus Pusat Muhammadyah.

“Muhammadya ini satu-satunya organisasi kemasyarakat yang badan hukumnya itu seperti holding. Seluruh rumah sakit dan sekolah, bentuk-bentuk usaha dari Sabang sampai Merauke itu milik Pimpinan Pusat, tidak ada nama yayasan lain, tidak ada nama lembaga lain," kata dia. "Termasuk aset-aset itu sudah atas nama Pimpinan Pusat, sudah jadi holding itu sendiri. Tinggal level detil kita bikin sub-sub korporasi yang tetap bisa mengmbangkan apa yang dimiliki."

Dia mencontohkan, lini bisnis yang dijalankan perguruan tinggi milik Muhammadyah itu mulai dari POM bensin hingga hotel. “Ada berbagai macam kegiatan retail yang langsung dikelola pimpinan wilayah, cabang. Ini jadi sub holding,” kata Haedar.

Kendati demikian, Haedar mengatakan, holding yang akan dibentuk tersebut tidak akan mengambil bentuk yang sentralistik. “Tapi berlapis, per wilayah. Ada holding ada sub-holding, sehingga nanti jadi pohon besar. Tidak absolut di tingkat pusat,” kata dia.

Haedar optimis holding itu akan mengembangkan lagi lini bisnis yang sudah dimiliki Muhammadyah. “Ini kan ormas. Ormas ini punya kekuatan yang tidak dimiliki oleh perusahaan-perusahaan, biarpun raksasa, yaitu punya basis masa,” kata dia.

Holding yang tengah dijajaki itu juga tidak akan bergerak hanya murni mengejar bisnis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ini yang sedang kita susun karena bisnis di Muhammadyah tidak untuk bisnis, tapi bisnis yang punya implikasi mensejahterakan anggota, mensejahterakan rakyat. Karena kita juga harsu berbagi, lain dengan format-format bisnis raksasa yang dia boleh besarkan dirinya tapi melah mematikan masyarakat," kata dia.

Rapat Kerja Nasional Majelis Ekonomi Dan Kewirausahaan (MEK) yang digelar berbarengan dengan Silaturahim Kerja Nasional Saudagar Muhammadyah itu dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Rencana pendirian holding itu disinggung oleh Ketua Majelis Eknomi dan Kewirausahaan, Muhammad Najikh.

“Banyak amal usaha ekonomi, bagaimana kita sinergikan, kita jadikan satu dalam wadah Holding Company atau di sebut Badan Usaha Milik Muhammadyah,” kata dia, Rabu, 13 September 2017.

Najikh mengatakan, MEK berharap holding ini menjadi simbol gerakan Muhammadyah di bidang ekonomi. “Majelis pendidikan punya sekolah dari SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Dan Majelis Kesehatan punya rumah sakit. Majelis Ekonmi juga ingin mempunyai simbol ekonomi gerakan Muhammadyah yaitu di masing-masing wilayah itu ada Muhammadyah Tower, atau mall, pasar, atau pusat aktivitas ekonomi Muhammadyah,” kata dia.

Menteri Ekonomi Sri Mulyani Indrawati saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional Majelis Ekonomi Dan Kewirausahaan (MEK) yang digelar berbarengan dengan Silaturahim Kerja Nasional Saudagar Muhammadyah terpancing mengomentari rencana bisnis Muhamadyah itu. Dia menantang holding company organisasi itu agar melantai di Bursa Efek Indonesia.

“Untuk kemudian perguruan tinggi, binsi modelnya Muhammadyah di korporatisasikan. Mereka yang tidak mampu tetap dijaga, tapi yang bisa ‘revenue-generating’ kita naikkan kalau korporat governance diperabaiki. Kenapa Muhammadyah tidak melakukan ‘listing’ di ‘capital-market’,” kata dia, Rabu, 13 September 2017.

Sri Mulyani menyarankan organisasi itu menjajaki bisnis meniru Lippo Group. Dia mengatakan Muhammadiyah memiliki bisnis usaha di bidang pendidikan dan kesehatan.

Namun dia tidak merekomendasikan agar Muhammadyah membuat mall. “Itu termasuk yang sunset, kecuali Muhammadiyah punya ide bagaimana mengggunakannya,” kata Sri Mulyani.

AHMAD FIKRI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggapan Jokowi Seusai PP Muhammadiyah Putuskan Terima Izin Tambang

11 jam lalu

Presiden Joko Widodo menyapa anak-anak yang menyambutnya saat tiba di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Selasa 23 Juli 2024. Presiden menghadiri peringatan Hari Anak Nasional Ke-40 bertema
Tanggapan Jokowi Seusai PP Muhammadiyah Putuskan Terima Izin Tambang

Jokowi mengatakan pemerintah tidak menunjuk ormas keagamaan seperti Muhammadiyah, mengajukan IUP. Tapi hanya menyediakan regulasinya.


Muhammadiyah Akhirnya Terima Kebijakan Pemberian Izin Tambang dengan Catatan...

17 jam lalu

Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
Muhammadiyah Akhirnya Terima Kebijakan Pemberian Izin Tambang dengan Catatan...

Pimpinan Pusat atau PP Muhammadiyah menyatakan sudah memutuskan menerima izin usaha pertambangan atau IUP.


Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah, Berawal dari Sekolah Rakyat

23 jam lalu

Logo Muhammadiyah. ANTARA/HO-istimewa
Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah, Berawal dari Sekolah Rakyat

Pendirian Muhammadiyah diawali oleh keberadaan Sekolah Rakyat bernama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah yang didirikan KH. Ahmad Dahlan.


Terpopuler: Alasan Muhammadiyah Akhirnya Terima Izin Tambang, Wanti-wanti Penjual Roti Okko

1 hari lalu

Logo Muhammadiyah. wikipedia.org
Terpopuler: Alasan Muhammadiyah Akhirnya Terima Izin Tambang, Wanti-wanti Penjual Roti Okko

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 25 Juli 2024, dimulai dari Muhammadiyah yang akhirnya memutuskan menerima izin tambang.


Muhammadiyah Jadi Ormas Keagamaan Kedua setelah NU yang Siap Terima IUPK, Cek Persyaratannya

1 hari lalu

Petugas mengoperasikan
Muhammadiyah Jadi Ormas Keagamaan Kedua setelah NU yang Siap Terima IUPK, Cek Persyaratannya

Muhammadiyah menjadi ormas keagamaan besar kedua, yang mau menerima izin usaha pertambangan atau IUP dari pemerintah setelah PBNU.


Muhammadiyah Terima Izin Tambang, Ketua MUI: Baik-baik Saja Menurut Saya

1 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar (kiri) memberikan keterangan pers soal pemberantasan judi online, di Kantor Kemkominfo, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024. Kerugian dari judi online tersebut bisa mencapai angka Rp900 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Muhammadiyah Terima Izin Tambang, Ketua MUI: Baik-baik Saja Menurut Saya

MUI menanggapi keputusan PP Muhammadiyah yang menerima izin usaha pertambangan atau IUP.


Akhirnya Muhammadiyah Terima Izin Konsesi Tambang, Sebelumnya DPD IMM DIY Sarankan Menolak

1 hari lalu

Produksi batu bara Indonesia masih sesuai rencana kerja pemegang izin pertambangan minerba. Data Ditjen Minerba pada 2018 mencatat, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Minerba Rp 50 triliun, melampaui target Rp 32,1 triliun.
Akhirnya Muhammadiyah Terima Izin Konsesi Tambang, Sebelumnya DPD IMM DIY Sarankan Menolak

Muhammadiyah terima IUP. Sebelumnya, DPD IMM DIY desak PP Muhammadiyah segera menyatakan sikap menolak tawaran konsesi izin tambang dari pemerintah.


Sempat Gamang, Muhammadiyah Akhirnya Ikuti Langkah PBNU Terima Izin Usaha Pertambangan

1 hari lalu

Anwar Abbas. muhammadiyah.or.id
Sempat Gamang, Muhammadiyah Akhirnya Ikuti Langkah PBNU Terima Izin Usaha Pertambangan

Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengatakan keputusan menerima izin pertambangan (IUP) diambil saat rapat pleno.


Anwar Abbas Blak-blakan soal Alasan Muhammadiyah Akhirnya Terima Izin Tambang

1 hari lalu

Anwar Abbas. mui.or.id
Anwar Abbas Blak-blakan soal Alasan Muhammadiyah Akhirnya Terima Izin Tambang

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas blak-blakan menjelaskan alasan pihaknya akhirnya memutuskan menerima izin tambang.


Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

1 hari lalu

Partai Golkar resmi memberikan surat tugas kepada Afnan Hadikusumo (kanan) sebagai calon Wali Kota Yogyakarta untuk berlaga di Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

Afnan, cucu pendiri Muhammadiyah, sebelumnya bersaing ketat dengan sejumlah kandidat dalam memperebutkan rekomendasi Golkar.