TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi, 4 September 2017, dibuka melemah tipis sebesar 5,84 poin atau 0,10 persen menjadi 5.858,21 poin karena terpengaruh sentimen negatif eksternal. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 1,47 poin atau 0,15 persen menjadi 975,85 poin.
"Faktor eksternal, geopolitik di semenanjung Korea masih mencemaskan bagi pelaku pasar," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere, di Jakarta, Senin, 4 September 2017.
Ia mengemukakan bahwa pemerintah Korea Utara menyatakan bakal melakukan lebih banyak uji coba rudal sebagai sikap perlawanan terhadap setiap ancaman yang datang dari Amerika Serikat (AS) menyusul komentar Presiden AS Donald Trump dialog bukanlah jawaban atas kebuntuan ketegangan dengan Korea Utara.
Dari dalam negeri, lanjut Nico, sentimennya relatif masih cukup kondusif. Pembangunan infrastruktur yang terus digencarkan pemerintah, serta hasil inflasi Agustus yang diproyeksikan masih terjaga, akan memberi harapan positif bagi pelaku pasar.
Baca: IHSG Diramalkan Menguat, Ini Rekomendasi Saham Pilihan
"Saat ini, pelaku pasar saham sedang menantikan angka inflasi Agustus 2017 yang diproyeksikan masih terjaga. Diharapkan, sentimen domestik yang positif mengimbangi sentimen negatif eksternal," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, pemerintah yang menargetkan ekonomi tumbuh 5,4 persen pada 2018 mendatang dengan target inflasi 3,5 persen juga diharapkan direspon positif pasar.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 177,50 poin (0,90 persen) ke 19.513,62, indeks Hang Seng melemah 101,60 poin (0,36 persen) ke 27.851,56, dan Straits Times melemah 14,04 poin (0,43 persen) ke posisi 3.262,88.
IHSG pada awal perdagangan pekan ini diprediksi menguat dibandingkan pekan lalu. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memperkirakan IHSG berada di kisaran 5.825-5.850 dan resisten 5.878-5.896. Pada pekan sebelumnya IHSG resisten di level 5.935-5.952.
"Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat menahan peluang kenaikan IHSG serta waspadai potensi pelemahan akibat aksi ambil untung," kata Reza Priyambada, Senin, 4 September 2017.
ANTARA