Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sri Mulyani Beberkan Penyebab Garuda Indonesia Tak Setor Dividen  

image-gnews
Gallery Garuda Indonesia, Senayan City, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
Gallery Garuda Indonesia, Senayan City, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melaporkan 21 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diproyeksikan sampai akhir 2017 tidak menyetorkan dividen. Alasannya mengalami kerugian berulang atau akumulasi rugi. Salah satunya adalah maskapai penerbangan plat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mewakili Menteri BUMN Rini Soemarno dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR hari ini mengatakan alasan Garuda Indonesia belum mampu membayar dividen karena kalah dalam persaingan usaha dan inefisiensi.

"Tentu akan kami periksa, kalau keputusan investasi salah akan menimbulkan kesalahan serius, kalau soal kompetisi industri bisa diperbaiki, dan kalau terkait fundamental seperti tata kelola akan kami kelola lebih baik lagi," ujarnya, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2017.

Simak: Laba Bersih Turun, Lion Bayar Dividen Rp 40 per Saham

Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro menuturkan alasan kerugian itu di antaranya adalah inefisiensi dalam operasionalnya hingga kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang tidak cukup mampu menopang perusahaan. "Monitoring, pengawasan, dan pembinaan tetap ketat, mungkin tinggal eksekusinya," katanya.

Imam berujar ke depan pihaknya berkomitmen untuk bisa memberikan kontribusi yang lebih baik lagi. "Semester 1 memang gede itu Garuda, total kerugian sekitar Rp 3 triliun," ucapnya. Namun, Imam menolak memberikan rincian kerugian termasuk untuk BUMN lain yang juga mengalami kinerja negatif. "Itu kan belum data audit, ada BUMN yang revenue side-nya tidak di semester I tapi semester II, makanya coba kita lihat nanti."

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan perkembangan Garuda Indonesia tidak baik jika dibandingkan dengan maskapai nasional di negara-negara lain. "Harusnya Garuda bisa lebih dari itu," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Roy, salah satunya dibutuhkan kebijakan dan kesepakatan jelas tentang segmen pasar Garuda Indonesia. "Harus jelas ke mana mau high class atau ke segmen bawah, perlu dipertegas, kalau tidak jadi nanggung seperti sekarang." Dia menambahkan perlu juga diberikan regulasi untuk belanja operasional perusahaan agar tetap efisien. "Seperti soal pembelian pesawat harusnya ada arahan, bukannya Garuda dibebaskan membeli tipe pesawat sendiri," ujarnya.

Berikut ini BUMN yang diproyeksikan sampai akhir tahun 2017 tidak menyetorkan dividen karena mengalami kerugian berulang atau akumulasi rugi:

A. BUMN rugi operasional karena kalah persaingan dan efisiensi adalah:
1. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
2. Perum Bulog
3. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
4. PT PAL
5. PT Dok Perkapalan Surabaya (Persero) Tbk
6. PT Indofarma (Persero) Tbk
7. PT Balai Pustaka (Persero)
8. PT Boma Bisma Indra (Persero)
9. Perum PEN
10. PT Berdikari (Persero)

B. BUMN dalam proses restrukturisasi di antaranya:
1. PT Nindya Karya
2. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)
3. PT Kertas Kraft Aceh (Persero)
4. PT Survey Udara Penas (Persero)
5. PT Industri Sandang Nusantara (Persero)
6. PT Iglas (Persero)
7. PT Kertas Leces (Persero)
8. PT Djakarta Lioyd (Persero)
9. PT Istaka Karya (Persero)
10. PT Varuna Tirta Prakarsya (Persero)
11. PT Primissima (Persero)

GHOIDA RAHMAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kinerja Positif, Cinema XXI Raih Laba Bersih Rp529,8 Miliar di Kuartal III 2024

4 hari lalu

Suasana bioskop XXI di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis 10 Maret 2022. Peningkatan kapasitas bioskop menjadi 70 persen ini seiring dengan turunnya status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level dari level 3 ke level 2.. Tempo/Tony Hartawan
Kinerja Positif, Cinema XXI Raih Laba Bersih Rp529,8 Miliar di Kuartal III 2024

Pendapatan Cinema XXI hingga kuartal III 2024 ini didukung oleh kontribusi penjualan tiket bioskop yang meningkat.


Sunarso: BRI Bisa Membagikan Dividen Hingga Lima Tahun Kedepan

44 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso memberi sambutan saat penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk periode 2024-2026 dengan Serikat Pekerja BRI Nasional di Menara BRILiaN BRI, Jakarta,28 Agustus 2024. Dok. BRI
Sunarso: BRI Bisa Membagikan Dividen Hingga Lima Tahun Kedepan

BRI menjadi BUMN dengan setoran dividen terbesar ke kas negara diantara perusahaan BUMN lainnya


Tidak Memenuhi Kuorum, Indofarma Tunda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

25 Juli 2024

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Tidak Memenuhi Kuorum, Indofarma Tunda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

PT Indofarma Tbk (Persero) atau INAF menunda RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 yang seharusnya dilaksanakan pada Kamis, 25 Juli 2024 di Jakarta.


PLN Setor Dividen Tahun 2023 Sebesar Rp 3,09 Triliun ke Kas Negara

24 Juli 2024

PLN berhasil menuntaskan pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kiloVolt (kV) yang dijadikan backbone kelistrikan di Sumatera (sumber: PLN)
PLN Setor Dividen Tahun 2023 Sebesar Rp 3,09 Triliun ke Kas Negara

PLN menyetor dividen sebesar Rp 3,09 triliun, atau mencapai satu setengah kali dari target yang telah ditetapkan.


Kementerian BUMN Dukung PLN Lanjutkan Transformasi Bisnis

24 Juli 2024

PLN secara rutin melakukan pemeliharaan infrastruktur untuk menjaga keandalan pasokan listrik bagi masyarakat. Dok. PLN
Kementerian BUMN Dukung PLN Lanjutkan Transformasi Bisnis

Pemerintah mengapresiasi upaya PLN selama tahun 2023 yang kembali mencetak kinerja terbaik sehingga mampu berkontribusi dengan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun atau mencapai satu setengah kali dari target yang ditetapkan.


20 BUMN Sumbang Dividen Rp85 Triliun untuk Negara, Siapa Setor Paling Besar?

22 Juli 2024

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
20 BUMN Sumbang Dividen Rp85 Triliun untuk Negara, Siapa Setor Paling Besar?

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan 20 perusahaan pelat merah berhasil memberikan dividen untuk negara tahun 2024 sebesar Rp85,52 triliun.


Bank BRI jadi Kontributor Teratas Setoran Dividen BUMN

17 Juli 2024

Gedung BRI di Semanggi, Jakarta. Dok. BRI.
Bank BRI jadi Kontributor Teratas Setoran Dividen BUMN

Setoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat meningkat drastis pada tahun 2023.


Profil PT Hutama Karya, Perusahaan BUMN yang Diberi Modal Paling Besar Saat Ini

13 Juli 2024

Logo Hutama Karya. hutamakarya.com
Profil PT Hutama Karya, Perusahaan BUMN yang Diberi Modal Paling Besar Saat Ini

PT Hutama Karya mendapat PMN Rp 13,86 Triliun, paling besar saat ini. PMN kali ini diklaim bersumber dari dividen, bukan utang.


16 BUMN Disuntik PMN Rp 44,24 Triliun, Ada Asabri, PLN, hingga Bio Farma

12 Juli 2024

Foto udara suasana pembangunan jalan tol Bayung Lencir - Tempino (Baleno) Seksi 3 di Sebapo, Muaro Jambi, Jambi, Selasa, 2 Juli 2024. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) menyebutkan progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) penghubung Jambi dengan Sumatera Selatan sepanjang 33 kilometer itu telah mencapai 85,4 persen dan ditargetkan selesai pada Agustus 2024 atau molor satu bulan dari target sebelumnya. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
16 BUMN Disuntik PMN Rp 44,24 Triliun, Ada Asabri, PLN, hingga Bio Farma

Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat sepakat menyetujui usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 44,24 triliun untuk 16 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Cek daftarnya.


16 BUMN Dapat Suntikan PMN Rp 44,24 Triliun, Erick Thohir Ungkit Setoran Dividen Rp 279,8 Triliun

11 Juli 2024

Menteri BUMN Erick Thohir saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
16 BUMN Dapat Suntikan PMN Rp 44,24 Triliun, Erick Thohir Ungkit Setoran Dividen Rp 279,8 Triliun

Erick Thohir mengklaim suntikan PMN total Rp 44,24 triliun ini untuk pertama kalinya tak bersumber dari utang, melainkan dari setoran dividen BUMN.