TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 120 penumpang pesawat Lion Air diberangkatkan menggunakan pesawat tambahan atau extra flight hari ini, Jumat, 11 Agustus 2017 pada pukul 16.00 WIB. Sebelumnya mereka terlantar selama lebih dari 12 jam di bandara Juwata Tarakan akibat gangguan sistem.
Menurut Koordinator Humas Bandara Juwata Tarakan Kurnadi, sebelumnya sebanyak 206 penumpang yang terdaftar dijadwalkan akan diberangkatkan menuju Balikpapan Kalimantan Timur dengan check in dimulai pada pukul 04.30 WITA. Namun keberangkatan calon penumpang yang telah memiliki tiket resmi itu terhambat karena gangguan sistem yang mengakibatkan para petugas maskapai bersangkutan harus melakukan proses check in secara manual.
Akibatnya, dari total 206 penumpang yang terdaftar, hanya 86 penumpang yang diberangkatkan menuju Balikpapan (Kaltim), sedangkan sisanya, 120 orang tetap berada di Bandar Udara Juwata atau tepatnya di depan counter check in pesawat Lion Air.
"Setelah melakukan negosiasi dengan para penumpang tertinggal, pihak Lion Air akhirnya bersedia memberangkatkan para penumpang dengan menggunakan schedule pesawat Lion Air lain pada pukul 12.55 WITA. Penumpang juga diberi kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku." kata Kurnadi dalam pesan tertulisnya, Jumat, 11 Agustus 2017.
Sementara itu, penumpang sisanya yakni 120 orang terpaksa diterbangkan menggunakan pesawat extra flight bersama penumpang lain yang terdampak keberangkatannya pada pukul 12.55 WIB ke penerbangan selanjutnya yang diputuskan pukul 16.00 WIB dengan tujuan yang sama, Balikpapan.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya kekerasan fisik, pihak Bandara Juwata Tarakan juga berkoordinasi dengan pihak terkait seperti TNI AU, dan Polri untuk mengawal kejadian ini.
Sebelumnya, maskapai penerbangan Lion Air mengalami gangguan sistem check-in sejak pukul 04.30 WIB, sehingga proses check in terpaksa harus dilakukan secara manual. Saat itu, kapten pesawat Lion Air JT 673, menolak untuk memberikan kelonggaran waktu dan menginginkan berangkat tetap sesuai schedule yang telah ditentukan. Akibatnya, ratusan penumpang terpaksa harus rela tertinggal meskipun juga ada yang sudah sempat berada di ruang tunggu keberangkatan.
Baca: Sistem Check In Eror, Pilot Tinggalkan 120 Penumpang Lion Air
Menurut Kepala Bandara Juwata Tarakan, Hemi Pamuraharjo, pilot dengan penerbangan Lion JT 673 telah melanggar prinsip-prinsip tanggung jawab pengangkut, karena pilot telah meninggalkan penumpang yang masih melakukan proses check in manual diakibatkan sistem error.
"Jika Pilot bertanggung jawab maka dia tidak akan meninggalkan penumpang. Penerbangan ini bukan termasuk delay atau cancel, ini merupakan tindakan kesewenang-wenangan dari pilot yang tidak bertanggung jawab terhadap prinsip-prinsip tanggung jawab pengangkut," kata Hemi Pamuraharjo saat memberikan keterangan persnya.
Ia menambahkan, pihak bandara telah meminta dan menekan pihak maskapai bersangkutan untuk memprioritaskan penumpang yang tidak terangkut dengan catatan tidak ada penumpang calon jemaah haji yang ditinggal. Mereka juga meminta Lion Air untuk memberikan kompensasi kepada para penumpang.
"Selain itu kami sudah berkoordinasi dan meminta kepada manajemen pusat untuk mengambil tindakan kepada pilot yang bersangkutan, kami juga meminta kepada manajemen pusat untuk mengirim pesawat pengganti (extra flight). Selama server down, pihak bandara juga meminta kepada maskapai agar mengimbau kepada calon penumpang untuk datang lebih awal, karena proses check in menggunakan proses manual," ujar Hemi.
DESTRIANITA