TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana menerbitkan obligasi global dalam denominasi rupiah. Surat utang tersebut akan menjadi salah satu instrumen pembiayaan proyek perseroan.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal menuturkan perseroan belum memutuskan besaran dana yang diinginkan. "Tapi sekitar US$ 200-300 juta ekuivalen rupiah," ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.
Baca: Jasa Marga Nyatakan Siap Elektronifikasi Jalan Tol 100 Persen
Jasa Marga membutuhkan dana Rp 8 triliun untuk membiayai 18 proyek jalan tolnya. Sekitar Rp 3 triliun dari kebutuhan total sudah dibiayai pinjaman perbankan. Donny mengatakan sisa dari kebutuhan dana akan dicoba dipenuhi lewat obligasi.
Dia mengatakan dana tersebut tidak akan dialokasikan secara spesifik untuk proyek tertentu. "Kami melihat mana yang membutuhkan lebih dulu," kata Donny. Jasa Marga telah bertemu dengan beberapa investor terkait dengan obligasi ini.
Simak: Jasa Marga Cari Rp 1,5 Triliun dari Penerbitan Obligasi
Donny menargetkan rencana tersebut bisa terealisasi tahun ini. Namun Jasa Marga mengaku belum berbicara lebih lanjut dengan Bank Indonesia. Donny mengatakan perseroan akan beralih ke pinjaman perbankan jika terjadi kebutuhan mendesak saat penerbitan obligasi belum disetujui. Selain menerbitkan obligasi, perseroan menjaminkan aset (sekuritisasi) untuk menambah pembiayaan. Aset yang dijaminkan adalah ruas Jalan Tol Jagorawi senilai Rp 2,5-3 triliun.
VINDRY FLORENTIN