TEMPO.CO, Denpasar - Dari 50.000 kendaraan yang memanfaatkan Jalan Tol Bali Mandara (JTBM) setiap harinya, baru 14 persen saja yang transaksi pembayarannya menggunakan uang elektronik (UNIK). Hal ini menjadi tantangan menjelang penerapan total UNIK pada bulan Oktober nanti.
Direktur Utama PT Jasa Marga Bali Tol, Akhmad Tito Karim menyatakan, pihaknya akan melakukan kampanye dan sosialisasi besar-besaran. “ Sebab nanti di bulan Oktober, kalau tidak memiliki UNIK akan dipersilahkan balik kanan dan tak boleh lewat tol,” ujarnya, Selasa, 8 Agustus 2017. Tercatat 20 gerbang yang saat ini separuhnya dilayani petugas, nanti sepenuhnya hanya akan menggunakan alat elektronik.
Simak: Kementerian PUPR dan BI Atur Kesiapan Elektronifikasi Jalan Tol
Pihaknya juga akan menyediakan petugas yang melayani pembelian UNIK di pintu gerbang tol. Selain itu infrastruktur akan dilengkapi, sehingga nantinya memungkinkan adanya pelayanan top-up kartu . Pihaknya juga sedang menyusun prosedur standar apabila terjadi kerusakan fasilitas UNIK serta situasi darurat lainnya.
Tito mengakui, bukan hal yang mudah untuk merubah perilaku masyarakat. Untuk itu, pihaknya akan melakukan 2 kali survey untuk mengetahui pendapat masyarakat sehingga mereka lebh mudah menenyesuaikan diri. Adapun keuntungan langsung dengan adanya UNIK, menurutnya, adalah layanan yang lebih cepat sehingga tidak perlu ada kemacetan di gerbang tol. “Pembayaran dengan uang tunai perlu waktu 14 detik, sedang dengan UNIK cukup 2 detik saja. Begitu ditempel, portal akan terbuka,” jelasnya.
Sementara itu, untuk memperluas jangkauan sosialisasi, PT Jasa Marga akan bekerja dengan pihak perbankan yang mengeluarkan kartu UNIK.” Kami sudah minta supaya kartu juga dibuat unik sehingga wisatawan yang ke Bali juga tertarik untuk menjadikannya souvenir,” sebut Tito. Selain itu telah dirancang pula sosialisasi bersama di ruang-ruang publik dan fasilitas perbelanjaan.
Penggunaan UNIK di jalan tol Bali merupakan bagian dari Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Transaksi tol non tunai saat ini secara nasional baru sekitar 23 persen dari lalu lintas harian rata-rata sekitar 4,5 juta kendaraan per hari. Ditargetkan pada Oktober 2017, seluruh ruas tol telah menggunakan transaksi non tunai.
ROFIQI HASAN