TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meninjau pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) Natuna, Batam, Senin, 7 Agustus 2017. Susi tiba di SKPT Natuna sekitar pukul 09.30 dengan menggunakan helikopter.
Saat turun dari helikopter, Susi tampak cerah berbusana merah muda atau pink dengan kerah lebar. Wanita berusia 52 tahun itu juga mengenakan sepatu hak tinggi cokelat yang dihiasi ornamen bulu dan kaca mata hitam.
Hari ini, Susi ingin meninjau perkembangan pembangunan SKPT Natuna. Dalam kunjungan ini, ia juga akan memberikan beberapa bantuan untuk nelayan Natuna. Salah satunya premi asuransi untuk 72 nelayan senilai Rp 175 ribu per nelayan.
Menteri Susi juga memberikan bantuan kapal pengangkut ikan 30 gross tonnage (GT), yakni Kapal Motor (KM) Nelayan 2016-02 dan KM Nelayan 2016-03. Masing-masing senilai Rp 2,25 miliar. Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) memberikan bantuan alat tangkap jenis bubu lipat ikan sebanyak 72 unit senilai Rp 1,97 miliar.
Saat Susi Pudjiastuti tiba di aula SKPT Natuna, wanita asal Pangandaran, Jawa Barat, itu disambut sekitar 150 nelayan. Mereka saling berebut mengambil foto wanita yang begitu tegas memberantas pencurian ikan (illegal fishing) di Indonesia.
Sejak 2016, KKP membangun SKPT Natuna dengan nilai investasi Rp 112,2 miliar. SKPT yang beroperasi sejak 1 Juni 2017 itu dibangun agar nelayan menjual ikan. Menurut data, potensi perikanan di Natuna mencapai 1.143.341 ton. Namun ikan yang ditangkap baru 22.903 ton.
ANGELINA ANJAR SAWITRI