TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mendatangi kantor Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk membicarakan perkembangan proyek di Danau Toba. Tengku mengatakan salah satu yang dibahas adalah izin analisis mengenai dampak lingkungan hidup atau amdal.
"Izin amdal yang harus segera ditindaklanjuti karena izin punya tahapan tak bisa langsung dikeluarkan," kata Tengku saat ditemui di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Jumat, 21 Juli 2017.
Tengku menuturkan dalam pengurusan izin amdal memakan waktu 100 hari, dan itulah yang ditanyakan oleh Luhut. Ia menambahkan perizinan amdal amat tergantung dari kesiapan Badan Otorita Danau Toba menyiapkan beberapa persyaratan.
Adapun perizinan lingkungan yang dimaksud oleh Tengku Erry adalah pembangunan kawasan wisata bertaraf internasional di Danau Toba. Ia menargetkan sebanyak 1 juta wisatawan datang ke Danau Toba pada 2019, namun hal ini tentu memerlukan juga dukungan pembangunan infrastruktur.
Mengenai infrastruktur, Tengku Erru menyebut Bandara Silangit sedang mengerjakan perpanjangan landasan pacu. Ia berharap hal ini bisa selesai secepatnya. "Pokoknya sudah bekerja, secepatnya (diharapkan selesai)," ujarnya.
Selain bandara, ada juga proyek kereta api Medan-Danau Toba yang dikabarkan diminati investor asal Cina. Namun ia menjelaskan pihaknya sedang membuat detailed engineering design atau DED sebelum ditawarkan lebih lanjut ke investor.
Selain infrastruktur, hal lain yang dibutuhkan untuk memajukan pariwisata Danau Toba adalah kegiatan yang mengundang wisatawan ke sana. Tahun ini, kata Tengku, ada tujuh event yang diadakan di Danau Toba. "Semua harus didukung dari infrastrukturnya, acara dan semuanya," tutur Tengku.
DIKO OKTARA