TEMPO.CO, Jakarta -Standard Chartered Bank (StanChart) menggandeng PT Lotte Mart Indonesia dan PT Lotte Shopping Indonesia untuk memanfaatkan layanan Early Payment Program. Layanan tersebut memberikan kemudahan untuk pemasok Lotte di Indonesia.
Baca: Pengusaha Beberkan Penyebab Lesunya Bisnis Retail di Tahun Ini
Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro, mengatakan Early Payment Program membantu pemasok Lotte menerima pembayaran lebih cepat dibandingkan waktu jatuh tempo tagihan (invoice). "Ini bisa meningkatkan fleksibilitas pemasok dalam mengelola arus kas dan modal kerja, sekaligus meningkatkan visibilitas kegiatan perdagangan mereka," ujar dia di kantornya, Jakarta, Rabu, 19 Juli 2017.
Pemasok Lotte hanya perlu mengisi formulir di Standard Chartered Bank untuk mengikuti program tersebut. Bank akan melakukan verifikasi data dan memberikan persetujuan setelah tujuh hari kerja.
Pemasok yang sudah disetujui mengikuti program ini bisa memilih sendiri waktu pembayaran. Rino mengatakan, pembayaran bisa diambil minimal enam hari setelah tagihan masuk ke sistem bank. "Karena butuh waktu rekonsiliasi untuk menyetujui invoice yang disampaikan," kata dia.
Rino menambahkan skema Early Payment Program sama seperti program pemberian pinjaman bank kepada pemasok. Untuk itu, pemasok yang ingin mendapatkan pembayaran lebih awal dikenakan bunga 8,18 persen.
Rino optimistis banyak pemasok yang tertarik dengan layanan tersebut. Pasalnya, bunga yang ditawarkan cukup menarik dibandingkan bank lain. Selain itu, Standard Chartered Bank menawarkan kecepatan dan kemudahan proses pengajuan pinjaman ketimbang harus mengurus di bank lain. "Pemasok tidak perlu bikin rekening, jaminan, dan laporan keuangan."
Dia berharap skema tersebut bisa diikuti banyak pemasok usaha kecil dan menengah (UKM). "Pemasok bisa terbantu arus kas dan modalnya sehingga bisa berproduksi lebih banyak," kata Rino.
Presiden Direktur PT Lotte Mart Indonesia dan PT Lotte Shopping Indonesia, Joseph V. Buntaran, mengatakan kerja sama tersebut akan membuat pemasok Lotte merasa aman. "Ada jaminan barangnya pasti dibayar," kata dia.
Pemasok yang sudah percaya pasti akan mengirimkan semua barang yang dibutuhkan Lotte. Tak hanya mengingatkan kredilibitas di mata pemasok, konsumen pun percaya berbelanja di Lotte karena kebutuhan masyarakat selalu tersedia.
Joseph mengatakan peningkatan kredilibitas merupakan salah satu faktor perusahaan ritel berjalan dengan baik. Dia berharap langkah tersebut bisa menguatkan perusahaan di tengah kondisi bisnis yang berat saat ini.
Baca: Menteri Darmin Optimistis Daya Beli Masyarakat Akan Naik Lagi
Menurut Joseph, saat ini terdapat sekitar 3.000 pemasok Lotte. Standard Chartered Bank menargetkan setidaknya 100 pemasok Lotte bisa mengikuti layanan Early Payment Program akhir tahun ini.
VINDRY FLORENTIN