TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memacu pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,35 kilometer di Provinsi Kalimantan Timur. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan ruas tol tersebut sangat penting agar bisa mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan ke Samarinda dari semula 3 jam menjadi 1 jam perjalanan.
Basuki menyebutkan jalan tol tersebut akan menjadi urat nadi yang dapat meningkatkan mobilitas dan kapasitas jaringan jalan. “Guna melayani lalu lintas di koridor jalan Trans Kalimantan,” ujarnya, melalui keterangan resmi, Kamis, 13 Juli 2017.
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam pembangunan ruas tol ini yaitu PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda yang mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi. Tol ini terbagi menjadi 5 seksi yang terdiri dari Seksi 1 ruas KM 13 Balikpapan-Samboja, Seksi 2 ruas Samboja-Palaran I, Seksi 3 ruas Samboja-Palaran II, Seksi 4 ruas Palaran-Jembatan Mahkota dan Seksi 5 ruas Balikpapan-Sepinggan.
Dari lima seksi yang ada, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan dukungan pembangunan konstruksi Seksi 1 dan Seksi 5 sehingga proyek jalan tol tersebut layak secara finansial. Sementara untuk Seksi 2,3 dan 4 menjadi tanggung jawab BUJT yaitu PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda.
Untuk seksi 1 ruas KM 13 Balikpapan-Samboja sepanjang 22,03 km, konstruksinya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar, di mana Rp 79,881 miliar di antaranya dialokasikan untuk pembangunan Jembatan Manggar. Secara keseluruhan untuk Seksi 1, progres fisik telah mencapai 62 persen sedangkan progres pembebasan lahannya mencapai 99 persen dan ditargetkan bisa rampung tahun ini.
Untuk pembangunan jembatan Sungai Manggar yang menjadi bagian dari Seksi 1 jalan tol tersebut juga terus dikebut pelaksanaannya oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional XII, Direktorat Jenderal Bina Marga. Saat ini kemajuan pembangunan fisiknya telah mencapai 77,01 persen dan ditargetkan selesai November 2017.
Sementara untuk Seksi 5 (Bandara Sepinggan – Balikpapan KM 13) sepanjang 11,09 km, dengan anggaran pinjaman dari Pemerintah Cina sebesar Rp 848,55 miliar dan ditargetkan selesai pada 2018. Saat ini progres pembangunan fisik jalan telah mencapai 6,2 persen dan pembebasan lahan telah mencapai 58,5 persen.