TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan 900 VA dapat menyebabkan efek domino. Dengan kenaikan itu, biaya produksi barang-barang kebutuhan akan ikut naik.
"Terkait juga terhadap upah tenaga kerja. Untuk bisa mempertahankan daya belinya, tenaga kerja pasti meminta upah naik," kata Enny dalam diskusi di Restoran Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu, 8 Juli 2017.
Menurut Enny, daya beli masyarakat memang berada dalam tekanan. Hal itu bisa dilihat dari pertumbuhan sektor ritel. "Walaupun ada Lebaran, pertumbuhannya tidak lebih dari 7 persen. Termasuk juga penjualan di pasar-pasar tradisional," tutur Enny.
Pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor pun, kata Enny, masih terbatas. Walaupun pada Mei lalu pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, mulai membaik, kenaikannya tidak sebesar kenaikan pertumbuhan penjualan tahun lalu.
Menurut Enny, penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan 900 VA memberikan berpengaruh yang cukup besar terhadap inflasi pada Juni. Laju inflasi bulan lalu mencapai 0,69 persen. Penyesuaian tarif listrik itu pun, kata dia, membuat daya beli masyarakat ikut turun.
Enny menjelaskan pelanggan listrik 900 VA sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ketika terjadi kenaikan tarif listrik, menurut Enny, harga produk akan dinaikkan. "Ini terkonfirmasi oleh inflasi pada kelompok makanan jadi yang mencapai 0,39 persen."
ANGELINA ANJAR SAWITRI