TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan bursa saham Jepang berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu, 7 Juni 2017, seiring menipisnya penguatan mata uang yen terhadap dolar AS menjelang berlangsungnya sejumlah agenda.
Indeks Topix hari ini dibuka turun 0,13 persen atau 2,02 poin di level 1.594,42 dan berakhir naik 0,04 persen atau 0,65 poin ke 1.597,09. Dari 2.013 saham pada indeks Topix, 1.146 saham di antaranya menguat, 693 saham melemah, dan 174 saham stagnan.
Adapun indeks Nikkei 225 ditutup naik tipis 0,02 persen atau 4,72 poin ke level 19.984,62, sekaligus mengakhiri koreksi selama dua hari perdagangan sebelumnya.
Baca: Ketika Ramai Seruan Boikot, Kenapa Saham Indosat Turun?
Pagi tadi, Nikkei 225 dibuka dengan pelemahan 0,14 persen atau 28,22 poin di 19.951,68. Sebanyak 132 saham menguat, 83 saham melemah, dan 10 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.
Saham Konami Holdings Corp. yang melonjak 4,8 persen menjadi pendorong utama terhadap penguatan Nikkei, diikuti oleh Secom Co. Ltd. yang menanjak 1,53 persen dan Tokyo Electron Ltd. yang naik 0,75 persen.
Nilai tukar yen siang ini terpantau menguat 0,05 persen atau 0,06 poin ke 109,36 yen per dolar AS pada pukul 13.57 WIB, setelah kemarin berakhir dengan penguatan tajam hampir 1 persen di posisi 109,42.
Simak: Investor Pilih Wait and See, Bursa Saham Amerika Melemah
Para pedagang terlihat enggan menambah posisi atas aset berisiko menjelang kesaksian mantan Direktur FBI James Comey di depan Senat AS, keputusan kebijakan ECB, dan pemilihan umum di Inggris pada 8 Juni.
Sejumlah jajak pendapat selama beberapa pekan terakhir telah mengindikasikan persaingan yang ketat dalam hasil pemilu Inggris pada Kamis, 8 Juni 2017. Di sisi lain, kesaksian Comey dapat memberi petunjuk tentang seberapa efektifnya pemerintahan Trump dalam memfokuskan perhatian pada agenda kebijakannya.
“Sulit bagi saham untuk banyak bergerak sebelum kesaksian Comey diberikan. Dengan saham diperdagangkan di kisaran level tertinggi barunya, ada kecenderungan kuat di antara investor untuk melepas kepemilikan mereka untuk saat ini,” ujar Seiichi Miura, ahli strategi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., dikutip dari Bloomberg.