TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola kilang gas Tangguh, BP Berau Ltd, menyepakati perjanjian jual-beli gas alam cair dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik tenaga gas uap Jawa 1 di Cibatu Baru, Jawa Barat. Suplai gas akan dilakukan mulai 2020 hingga 2025.
"Kami berharap gas tersebut dapat diserap sepenuhnya oleh PLN untuk menyediakan listrik yang cukup dan meningkatkan rasio elektrifikasi nasional," ujar Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi saat penandatanganan kontrak di Jakarta, Rabu, 17 Mei 2018.
Rencananya, gas LNG disalurkan BP sebanyak 16 kargo per tahun. Akad ini adalah yang kedua bagi PLN dengan BP setelah perjanjian pertama diteken pada April 2016. Saat itu, kontraktor asal Inggris tersebut sepakat menjual 44 kargo LNG per tahun mulai 2020 hingga 2033.
Baca: Nilai Investasi Kilang Tangguh III Turun dari Prakiraan
Kedua pihak menyepakati harga gas sebesar 11,2 persen dari indeks minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price) per million metric British thermal unit (MMBTU). Adapun biaya angkutnya sebesar 0,4 persen. Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso mengklaim harga ini merupakan yang termurah untuk ukuran LNG.
Amien membandingkan harga LNG dari PT Nusantara Regas yang dikirim ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Muara Karang dan Muara Tawar sebesar 11,25 persen ICP per MMBTU plus biaya angkut 0,7 persen. Perhitungan harga mengacu pada regulasi anyar pengadaan gas yang dirilis Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan awal tahun lalu.
Simak: Pasokan Gas Indonesia Unik, Ini Komentar Wapres
Pengembang PLTGU Jawa 1 adalah PT Jawa Satu Power milik konsorsium PT Pertamina (Persero)-Marubeni-Sojitz. Operasi bakal dimulai pada 2020 dengan kapasitas pembangkitan setrum 1.760 megawatt.
Selain kontrak gas Jawa 1, ada tiga kontrak gas lain yang diteken untuk kebutuhan pembangkitan listrik. Ketiganya adalah suplai gas oleh Energi Mega Persada (EMP) Bentu Limited kepada Perusahaan Daerah Tuah Sekata (amendemen), Petrogas Basin ke PT Malamoi Olom Wobok (amendemen), dan PetroChina International Jabung Limited ke Gemilang Jabung Energi.
Pasokan gas untuk kebutuhan industri dan rumah tangga terdiri atas kontrak ConocoPhillips kepada PT PGN (Persero) Tbk sebesar 37 billion British thermal unit per day (BBTUD). Gas berasal dari Grissik, Sumatera Selatan, untuk industri di Dumai dan Pekan Baru, Riau, mulai 2018 hingga 2022. Kemudian ada EMP Bentu yang memasok gas ke PT Pertamina (Persero) di Pekanbaru.
ROBBY IRFANY