Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gagas Jalur Sutera Baru, Cina Dikritik Perluas Pengaruh Global

Editor

Setiawan

image-gnews
Presiden Joko Widodo bersama Presiden China Xi Jinping menghadiri pembukaan Belt and Road Forum For International Cooperation di Beijing, China, 15 Mei 2017. AP Photo
Presiden Joko Widodo bersama Presiden China Xi Jinping menghadiri pembukaan Belt and Road Forum For International Cooperation di Beijing, China, 15 Mei 2017. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para diplomat barat mengkritisi pertemuan para petinggi negara di Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road (KTT OBOR) yang diprakarsai Cina. Mereka menilai inisiatif Belt and Road merupakan upaya Cina untuk memperluas pengaruhnya di dunia internasional. Mereka juga mempertanyakan ihwal transparansi dan akses bagi perusahaan asing.

Pemerintah Jerman menyatakan bahwa mereka mendukung inisiatif Belt and Road atau Jalur Sutera Abad-21, namun perlu transparansi yang lebih luas.



Baca: Cina Sesumbar Siap Gelontorkan Rp 1.652 Tuntuk Jalur Sutra Baru

Jyrki Katainen, Wakil Presiden Komisi Eropa mengatakan kepada Reuters, Senin 15 Mei, negara-negara anggota Uni Eropa tidak akan menandatangani kesepakatan inisiatif Belt and Road di KTT OBOR. Komisi Eropa yang memiliki mandat dan kapasitas bernegosiasi atas nama negara-negara anggota Uni Eropa terkait isu perdagangan, tidak diberikan kesempatan untuk bernegosiasi terkait kesepakatan inisiatif Belt and Road. "Tapi tidak masalah. Kami tetap mengapresiasi pertemuan yang digagas Cina itu," ucapnya.

Steven Ciobo, Menteri Perdagangan Australia pada Minggu, 14 Mei 2017 mengatakan Canberra dapat menerima kesepakatan inisiatif Belt and Road. Soal keikutsertaan Australia di proyek Jalur Sutera baru, menurut Ciobo, pemerintah lebih mengedepankan kepentingan nasional.

Sementara Pemerintah India menolak mengirim delegasi ke pertemuan KTT OBOR. Ini sebagai bentuk ketidaksukaan India atas keputusan Pemerintah Cina yang membuka hubungan perdagangan dengan Pakiskan senilai US$ 57 miliar karena melintasi wilayah Kashmir yang menjadi sengketa India dengan Pakistan.

Baca: RI Tawarkan Sejumlah Proyek Infrastruktur di KTT OBOR

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Cina Xi Jinping dan 29 kepala negara yang menghadiri KTT OBOR pada Senin 15 Mei 2017 menegaskan kembali komitmen mereka untuk membangun ekonomi terbuka dan memastikan perdagangan bebas dan inklusif, di bawah inisiatif Belt and Road. KTT OBOR dilaksanakan pada 14-15 Mei 2017.

Dalam pertemuan itu disepakati untuk mempromosikan sistem perdagangan bebas dan non diskriminatif dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang pada intinya menentang segala bentuk proteksionisme.

"Melalui inisiatif Belt and Road, kami mengajak semua yang hadir membangun platform baru sebagai kekuatan ekonomi baru menghadapi pertumbuha global," ucap Presiden Xi dalam pidato penutupan.

Sebelumnya pada Minggu 14 Mei, Presiden Xi  menjanjikan akan menggelontorkan dana hingga US$ 124 miliar atau sekitar Rp 1.652 triliun untuk mewujudkan proyek ambisinya pembangunan infrastruktur Jalur Sutra baru. Melalui proyek Jalur Sutera Abad-21, Cina berambisi menjadi menjadi pemimpin dunia dan menguasai perdagangan dunia dengan membangun infrastruktur yang digadang-gadang akan menjadi penghubung antara kawasan Asia dengan Eropa dan Afrika.

SETIAWAN ADIWIJAYA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

13 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

16 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

20 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 hari lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

2 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

3 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.