Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akselerasi Industri Gula, Pemerintah Anggarkan Subsidi Benih

image-gnews
Panen tebu. ANTARA/Arief Priyono
Panen tebu. ANTARA/Arief Priyono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana menganggarkan dana subsidi penggantian bibit tebu unggul atau bongkar ratoon pada 2018 sebagai salah satu upaya akselerasi industri gula nasional.

Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Bambang mengatakan program bongkar ratoon ini rencananya akan bekerja sama dengan pabrik gula dan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI).

"Kami juga akan kerja sama dengan pemda yang di wilayah lahan tebunya sudah berkali-kali ditanami 5-6 kali dan belum melakukan bongkar ratoon akan diolah kembali dan ditanami lagi. Kami targetkan tahun depan bongkar ratoon sampai 15.000 ha,” jelasnya di sela-sela FGD Pemberdayaan Benih Unggul Tebu sebagai Upaya Akselerasi Industri Gula Nasional di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI, Rabu, 10 Mei 2017.

Bongkar ratoon sendiri merupakan pembibitan ulang setelah lahan tanaman tebu sebelumnya sudah berkali-kali ditebang, tumbuh dan ditebang berulang-ulang. Pembibitan ulang ini merupakan cara mendorong peningkatan produksi dan produktivitas tebu agar menghasilkan rendemen yang tinggi.

Namun begitu, lanjutnya, biaya bongkar ratoon ini tidak sedikit sehingga cukup memberatkan petani. Dia menyebutkan, biaya benih per bagan sekitar Rp500/mata (benih) sehingga bisa menghabiskan banyak biaya bila dikalikan satu hektar lahan.

“Nah, nanti diari anggaran tersebut P3GI yang akan menyiapkan benihnya dan berkolaborasi dengan pabrik gula sesuai dengan varietas yang dibutuhkan stakeholder pabrik gula itu sendiri,” jelasnya.

Bambang menambahkan, pihaknya juga akan mengajak petani untuk mau melakukan regrouping lahan tebu agar mudah dilakukan mekanisasi. Selama ini pun, minat petani untuk menanam tebu masih sangat kurang lantaran rendahnya keuntungan yang diperoleh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Petani butuh sarana produksi seperti subsidi benih, pupuk dan kegiatan regroupigng karena selama ini lahan mereka diolah secara manual. Sekarang tinggal meyakinkan petani agar mau regrouping dan lahannya menjadi satu hamparan sehingga bongkar ratoon atapun mekanisasi bisa berjalan,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur P3GI, Triantarti mengatakan selama ini penyediaan benih unggul nasional dari sisi perakitan varietas oleh P3GI belum terkonek dengan pabrik gula sehingga kebutuhan pabrik gula terkadang tidak sesuai dengan bibit yang dibuat oleh P3GI.

Selain itu, selama ini petani umumnya membeli bibit langsung dari P3GI tanpa bantuan subdidi pemerintah.

“Dulu petani langsung beli benih di P3GI lalu ditangkarkan sendiri, ada yang berhasil dan ada yang tidak. Memang perlu pengalaman dan pembinaan. Nah kalau sekarang PG sudah bersinergi dengan kami maka kamsi siap menyediakan benih untuk bongkar ratoon 15.000 ha,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk mencapai target swasembada gula 2019, pemerintah harus berkomitmen untuk melakukan bongkar ratoon lahan tebu, idealnya bongkar ratoon mencapai 63.000 ha per tahun, dari total lahan tebu petani rakyat mencapai 240.000 ha.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 jam lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

3 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

5 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

5 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

16 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

28 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

30 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

31 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

39 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

42 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.